Hipospadia Pada Anak, Berbahayakah ?
Hipospadia pada anak, berbahayakah? setidaknya itu pertanyaan yang ada di otak aku ketika mendapat info dari dokter anak bahwa anak aku mengalami kelainan saluran kencing. Dokter anak langsung menghubungkan aku dengan dokter spesialis urologi yang lebih memahami masalah kelainan saluran kencing yang dialami Ezio.
Aku bukanlah seorang dokter, aku juga bukan ahli medis yang pakem membahas ttg hipospadia ini 🙂 . Aku di sini hanya berbagi pengalaman dengan teman-teman, tentang bagaimana aku sebagai seorang ibu, menghadapi seorang anak yang mengalami kelainan saluran kencing “hipospadia“.
Dokter : Anak ibu mengalami kelainan saluran kencing
16 September 2013 adalah waktu pertama kali aku mengetahui bahwa Ezio, anak yang baru aku lahirkan mengalami kelainan. Ezio lahir 13 September 2013, dan tidak seorang pun memberi info kepada ku tentang hal ini.
Hingga akhirnya setelah 3 hari berada di rumah sakit, dan sudah diijinkan untuk kembali ke rumah, baru lah aku mengentahu kondisi Ezio yang sebenarnya.
Kenyataan yg cukup membuat aku tercengang adalah ketika dr. Boy Abidin, Sp.OG (K), dokter kandungan yang menolong proses kelahiran Ezio, memberikan surat lahir Ezio yang bertuliskan bahwa terdapat kelainan yaitu Hipospadia.
Seketika itu pun aku bertanya kepada Dokter Boy istilah yg saat itu baru aku ketahui. “Dok? kenapa aku ga diberitahu kalau anak aku ada kelainan? Lalu apa itu hipospadia, dok? bahaya ga?” demikian rentetan pertanyaan yang menyerbu dokter Boy.
Dokter Boy langsung menenangkan aku, “Bu, tenang ya, bahasa gampangnya hipospadia adalah letak lubang kencing tidak pada tempat nya. Alhamdulillah hipospadia pada anak ibu tidak berat karean letaknya sudah hampur di pucuk. Tenang ya Bu, nanti detailnya dokter urologi yang akan mejelaskan”
Lanjut dokter Boy di kala itu “Ibu harus tetap bersyukur bahwa kelainan yang Ezko alami ini tidak berat, bu…dan masih ada jalan untuk memperbaikinya, di luar sana banyak yang lebih berat”
Yang aku senang dari penanganan dokter Boy Abidin adalah segala sesuatu nya beliau serahkan kepada Allah SWT. Dan setiap langkah yang beliau lakukan selalu mengawali dengan bismillah.
Dokter Boy Abidin lalu menyerahkan penjelasan selanjutnya kepada Dokter Spesialis Urologi bersama dengan Dokter Anak. Dr. Miftahul Alam, SpBU adalah dokter spesialis urologi yang saat itu melihat dan memeriksa Ezio.
Penjelasan dan efek hipospadia pada anak
Dr. Miftahul mengatakan bahwa case hipospadia ini terjadi pada 1 : 1000 anak, artinya dari 1000 anak ada 1 anak dengan bawaan lahir hipospadia.
Kenapa bisa ada seseorang menderita hipospadia? menurut Dr. Miftahul tidak ada penyebab yang pasti. Namun ada beberapa hal yang bisa jadi pemicu hipospadia.
Penyebab hipospadia dapat berupa :
- Hamil di usia 35 tahun ke atas.
- Ketika hamil obesitas dan penyakit kencing manis.
- Pernah terapi hormon untuk merangsang supaya hamil.
- Terpapar asap rokok ketika hamil.
- Bayi prematur
Kalau pada Ezio yang paling memungkinkan adalah terpapar asap rokok. Karena sampai ayah Ezio adalah seorang perokok.
Dr. Miftahul menjelaskan bahwa hipospadia yang terjadi pada Ezio adalah jenis Koronal, posisi lubangnya tidak terlalu jauh menyimpang jauh dari lubang seharusnya. Hal ini dapat dikoreksi dengan melakukan operasi. Beliau di kala itu menjelaskan operasi koreksi bisa terjadi sekali , bisa 2 kali, bergantung keadaan setelah pembedahan.
Tipe Hipospadia
Dr. Miftahul juga mengatakan bahwa hipospadia jika tidak ada keluhan sakit, sebenarnya tidak apa jika tidak ingin dilakukan operasi. Namun ada efek samping nya.
Efek samping hipospadia jika tidak dioperasi adalah :
- Karena lubang kencing tidak pada tempatnya, maka seseorang dengan hipospadia ketika buang air kecil, air kencing nya akan merembes
- Dengan air kencing yang merembes menyebabkan ketika buang air kecil tidak bisa berdiri
- Point di atas akan berefek kepada psikis sang anak ketika usia sekolah. Bisa menjadi potensi bully oleh teman-teman sekitarnya
- Dan yang terakhir adalah ketika dewasa, karena lubangnya tidak berada pada posisi yang tepat, maka ketika menikah dan melakukan hubungan hubungan suami istri, sperma yang ketika keluar tidak pada posisi nya. Ini berpotensi tidak dapat mempunya keturunan
Mendengar efek samping jika hipospadia tidak dioperasi ini membuat aku dan keluarga ketika itu juga memilih Ezio untuk dioperasi. Namun kami memilih untuk mengumpulkan dan mencari banyak referensi dulu. Karena terus terang seketika itu juga banyak pertanyaan yang terlintas seperti :
- Kapan waktu yang tepat melakukan operasi hipospadia pada anak?
- Bagaimana proses operasi hipospadia?
- Siapa yang seharusnya melakukan operasi hipospadia pada anak ini?
- Berapa usia ideal melakukan operasi hipospadia?
- Di mana sebaiknya melakukan operasi hipospadia ini?
Pencegahan Hipospadia
Resiko hipospadia pada anak dapat diminimalisir dengan hal-hal berikut ini :
- Tidak merokok dan konsumsi minuman beralkohol ketika hamil
- Konsumsilah asam folat sesuai anjuran dokter kandungan
- Jaga berat badan supaya tidak obesitas.
- Kontrol kehamilan teratur.
Referensi Hipospadia
Oke, setelah aku cukup tenang, aku coba googling untuk mencari artikel tentang hipospadia tersebut. Berbekal pertanyaan-pertanyan yang sudah terlintas, aku coba mencari tau pengalaman orang-orang akan hal ini.
Namun ternyata tidak terlalu banyak pengalaman orang2 yang menuangkannya dalam blog (*apa aku yang kurang dalam nyarinya sehingga ga nemu yaa saat itu) .
Akhirnya aku coba bergerilya ke keluarga besar. Untuk mencaritau apa dan bagaimananya. Dari keluarga besar sendiri, aku mendapat beberapa rekomendasi dokter spesialis, baik itu dokter spesialis bedah plastik dan juga dokter spesialis urologi.
Karena awalnya yang menangani Ezio adalah dokter spesialis urologi, maka aku putuskan untuk tetap mencari dokter urologi saja. Alasannya karena dokter spesialis urologi lebih spesifik menangani permasalahan saluran kencing daripada dokter spesialis bedah plastik.
Bersyukur aku di beri kemudahan dalam mencari tau apa yang ingin aku tau tentang hipospadia pada anak. Bagaimana aku memilih dokter untuk menangani hipospadia Ezio dan siapa saja dokter yang sudah aku kunjungi, aku share di artikel “Memilih dokter hipospadia” ya teman-teman.
Cerita hipospadia nya Ezio berlanjut pada posting berikutnya yaa…… 🙂
40 Komentar
tukang jalan jajan
Akh… syukurlah, setelah mendengar penjelasan dokter, jadi lebih tenang dan Hipospadia bisa diatasi dengan cara dioperasi. Kelainan seperti ini memang tidak boleh dihadapi dengan panik
Sulis
Wah baru tahu saya ada kelainan yang namanya hipospadia. Sebagai orang tua tentu sangat khawatir sekali jika anaknya mengalami kelainan. Tapi besyukur ya mbak kelainan ini tidak berat dan bisa ditangani dengan operasi. Makasih mbak atas sharingnya
Nita Juwithafina
Sama2 mba SUlis 🙂
Munasya
Pasti berat beban pikiran ibu kala mengetahui ada yang tidak beres dengan anak, untungnya keluarga besar mendukung ya bunda….
Nita Juwithafina
Iya mba alhamdulillah 🙂
Pril aprilian
Bun.. aku lagi difase ini anak ku didiagnosa hispopadia diusia 3thn..bener bener bak tersambar petir ????????????
Mutiara Sy
Aku pernah beberapa kali ketemu anak dengan hipospadia. Dan memang tatalaksana yang terbaik adalah dioperasi saat usia masih muda agar anak lebih cepat beradaptasi dan tidak ada gangguan psikis saat sudah mulai besar nanti.
Semoga Ezio lekas pulih dan hipospadia dapat dikoreksi dengan baik ya.
Nita Juwithafina
Iya mba , penting masalah psikis ini 🙂
Diah Kusumastuti
Hati ibu mana yang enggak kaget setengah mati ketika denger kabar anaknya punya kelainan saat baru lahir ya, Mbak. Alhamdulillah mb Nita kuat dan akhirnya menemukan solusinya (Ezio dioperasi).
Makasih Mbak sharingnya. Artikelnya pasti bermanfaat buat ibu-ibu lain yang punya permasalahan serupa.
Nita Juwithafina
Alhamdulillah, makasi mba DK L)
Nathalia DP
Saya baru tau nih tentang hipospadia… Makasih sharingnya ya mbak… Penasaran nih mau baca lanjutannya…
Nita Juwithafina
Sama2 mba
Hani
Makasih artikelnya. Jadi tahu nama penyakitnya. Ada anaknya teman ya sakit seperti ini. Mamanya cuma bilang pipisnya bocor. Udah dioperasi sih. Memang beberapa kali ya operasinya. Tapi sekarang udah remaja, udah jangkung. Semoga cepat sembuh ya putranya…
Nita Juwithafina
Amin , mba Hani..
Mutia Nurul Rahmah
Aku baru tahu juga dengan istilah ini, tapi dengan lebih cepat untuk ditangani, jadi lebih tahu langkah apa yang harus dilakukan yaa
Nita Juwithafina
Iya mba makasi yah 🙂
Heizyi
Zio, cepet sembuh ya.
Dan utnuk mama, semangat ya mbak. Insyallah selalu ada hikmah dibalik setiap peristiwa ???
Nita Juwithafina
Terima kasih 🙂
Nunung
Waah aku malah baru tau istilah hipospadia setelah baca artikel iini. Baru tau juga ada kelainan lubang kencing tidak pada tempatnya sejak bayi. Artikel ini berguna banget mbak. Khususnya buat ibu-ibu yang memiliki problem sama dan ingin cari tau di internet.
Nita Juwithafina
Iya mba.. kadang karena ga sakit justru ga di apa2kan
Artha Nugraha Jonar
Saya pernah mendengar kelainan pada saluran kencing atau hipospadia di anak seorang teman. Syukurlah ya sekarang teknologi kesehatan sudah mampu mengatasinya.
Nita Juwithafina
Alhamdulillah
Adriana Dian
wah aku baru tau banget tentang hipospodia nih.. alhamdulillah di Ezio nggak berat bgt ya mba.. Alhamdulillah banget juga bisa dioperasi ya.. Sehat sehat selalu ya Ezio ganteeenggg
Nita Juwithafina
Terima kasih mba Adriana 🙂
Hastin Pratiwi
Awal baca tulisan ini aku seolah bisa merasakan bagaimana perasaan Mbak Nita saat dokter memberi diagnosa hipospodia pada Ananda Ezio. Alhamdulillah ya Mbak kalau kasusnya gak berat.
Teriring doa untuk Ezio, semoga sehat selalu dan disembuhkan oleh Allah semua penyakitnya. Makin cerdas, ceria, dan jadi kebanggaan Ayah Bunda. Aamiin.
Nita Juwithafina
Terima kasih ya mba doanya 🙂 amin yra
Yuni BS
Nggak bisa kebayang sih bagaimana perasaan seorang ibu jika dikabarin bayi yang baru dilahirkan ternyata mempunyai kelainan. Apalagi itu terjadi setelah beberapa hari.
Meski begitu, memang ada baiknya untuk nggak merasa panik. Mendengarkan penjelasan dokter mengenai hipospadia dan mencari tahu bagaimana mengatasinya akan jauh lebih baik.
Ibu pasti akan merasa sedikit tenang.
Nita Juwithafina
Iyah mba alhamdulillah , walu awalnya ada drama sedikin akunya, tapi bisa tenang denger penjelasan dokter 🙂
Rhoshandhayani
Wuah terima kasih sharingnya mbak nita
Ternyata berpengaruh banget ya orang ngerokok ke bayi. Sampai hal sekecil lubang pipis yg tidak tepat. Rokok mampu menggeser 1-2cm letak pipis, yg pengaruhnya buuuuuesar banget
Btw si ayah apa sudah berhenti merokok? Karena ini jadi cambuk yg berat dan nyata
Nita Juwithafina
masi mba huhu 🙁 cuma ga pernah di rumah dan ga pernah depan anaknya
Fajarwalker.com
Wah baru tau ada kelainan seperti ini mba. Alhamdulillah kondisinya masih bisa diatasi ya mba. Aku berdoa semoga operasinya lancar dan Ezio bisa bertumbuh kembang dengan normal ya kak. Jadi anak yang sehat, pintar dan berbakti.
Fajarwalker.com
Nita Juwithafina
Amin.. makasi ya mas Fajar 🙂
antung apriana
saya baru dengar tentang kelainan ini. untungnya bukan kelainan yang berbahaya, ya, mbak meski tetap saja memiliki efek kurang baik ke depannya.
Nita Juwithafina
Iyah mba, kalo ga diperbaiki dampaknya agak menghawatirkan
Ghina
Masya Allah, ini aku juga baru tahu ttg hipospadia, Mbak Nit. Makasih sudah meluaskan wawasanku ttg ini. Ternyata akibat dr merokok dan hamil di usia atas 30 yg dianggap remeh punya efek serius ya.
Itu dr gejala awal saat hamil nggak ketauan emang ya mbak?
Nita Juwithafina
Ga keliatan mba, dulu di 3d juga ga ketahuan.. awalnya dulu dokternya sempat ku sesalkan ga bilang, cm ya ngapain juga disesalkan ya.. harus mikir ke depannya .. ya nga Mba Ghina 🙂
Vicky Laurentina
Saya jarang nemu pasien hipospadia ketika masih praktek jaman dulu. Bisa jadi, karena memang kasusnya jarang sekali. Atau ada yang sudah punya anak dengan hipospadia, tapi tidak pernah menuliskannya untuk dibaca orang banyak.
Bagus sekali Mbak Nita mau membagikan ini. Saya share ke orang-orang yaa 🙂
Nita Juwithafina
Iya mba Vicky kata dokternya memang 1 dari 1000 anak case nya jadi jarang, ini yang bikin dulu aku kesusahan cari pengalaman dari orang.
Makasi ya mba Vicky sudah mau share 🙂
Zikri Fadhilah
Syukurlah tidak begitu parah. Terima kasih informasinya mba, kurang-kurangin rokok sama olahraga deh. Serem juga ini combo akibat rokok dan obes.
Nita Juwithafina
Yang ngerokok ayahnya kak, saya engga 🙂