
Starterkit Cara Merawat Anak Berkebutuhan Khusus ( ABK ) – ADHD
Merawat anak berkebutuhan khusus merupakan suatu hal di luar kendaliku. Setiap anak dilahirkan ke dunia ini penuh dengan cinta kasih dan atas izin Sang Maha Pencipta. Begitu pun Ezio, begitu aku memanggil anak yang ku lahirkan 6 tahun silam tepatnya di 13 September 2014.
Semua persiapan dan keperluan baik sebelum hamil dan selama hamil terselenggara dengan baik. Yah, Ezio adalah anak pertama kami yang sangat dinantikan, tidak heran service yang kami berikan juga sudah istimewa menurut kami.
Aku melahirkannya dengan cara operasi sesar setelah melalui proses induksi yang tiada hasil. Kata dokter kandungan di kala itu “Alhamdulillah ya Bu, bayinya terlahir sempurna tanpa kurang satu apapun”. Aku pun turut berucap Alhamdulillah.
Sampai hari ke-3 ketika kami akan pulang, dokter menyerahkan surat lahir Ezio. Dan aku sangat terperangah ketika melihat kolom kelainan tidak bertanda ‘-‘ atau kosong namun ada tulisan hipospadia.

Istilah yang saat itu sangat asing bagiku. Ternyata begitu Ezio lahir, dokter sudah memberitahukan hal ini kepada suamiku. Baru kemudian ketika dokter urologi berkunjung ke kamar perawatan, beliau menjelaskan mengenai apa itu hipospadia, berbahayakah hipospadia itu.
Ternyata hipospadia itu merupakan kelainan saluran kencing dimana letak lubang ureter tidak pada tempatnya. Pada Ezio letak lubang ureternya di bawah, sehingga bila tidak diatasi hingga dewasa dapat mengakibatkan BAK rembes hingga impotensi.
Setelah melalui pemeriksaan dan observasi akhirnya kami memutuskan untuk melakukan koreksi yaitu berupa operasi di saat usia Ezio 18 bulan sesuai dengan rekomendasi dokter urologi.
Alhamdulillah operasi nya berjalan dengan lancar, dan kini posisi lubang ureternya sudah pada tempatnya.
Identifikasi Anak Berkebutuhan Khusus
Usai drama hipospadia , aku kembali fokus kepada tumbuh kembang Ezio. Aku menggunakan KPSP (kuesioner pra skrining perkembangan) untuk mengukur apakah perkebangan Ezio ontrack.
Ketika Ezio berada di rentan usia 20-24 bulan, ada beberapa perilaku dia yang tidak wajar menurutku.

Ezio selalu menghindar jika ada keramaian baik itu kumpul keluarga sampai dengan kumpul bocah. Dia selalu mundur ke pojokan walaupun itu tanpa melakukan apa-apa.
Ketika Ezio marah, dia bisa membanting barang apa saja yang ada didekatnya. Jika tidak menemukan barang yang bisa dilempar, Ezio bisa membanting tubuhnya sendiri.
Ezio mengalami kesulitan bermain permainan yang bersifat motorik halus jika sebelumnya tidak didahuli oleh kegiatan motorik kasar. Ezio juga mengalami speech delay serta ketika dipanggil Ezio tidak langsung menoleh.
Semua hal ini membawa aku memutuskan untuk membawa Ezio kepada para ahli untuk mendapatkan sebenarnya ada apa dengan Ezio. Aku mencoba ke beberapa ahli untuk meyakinkan aku mengenai hasil diagnosa Ezio.

Terhitung total ada 5 dokter ahli , 2 psikolog, dan 4 pakar terapis yang aku datangi. Alhamdulillah setelah 2 tahun proses observasi, penegakan diagnosa keluar. Pada umur 4.5 tahun Ezio dinyatakan termasuk anak ADHD (Attention deficit hyperactivity disorder) atau Gangguan Pemusatan Perhatian & Pemikiran.
Aku mencoba berlapang dada menerima hasil ini, aku langsung berpikir lantas bagaimana aku harus mendidik anak ADHD ini. Karena aku sama sekali belum memahami bagaimana merawat anak berkebutuhan khusus , khususnya ADHD ini.
Walaupun awal nya berat, apalagi latar belakang keluarga besar yang tidak ada keturunan anak berkebutuhan khusus menyebabkan keluarga terkadang berpikir aneh-aneh terhadap Ezio.
Namun aku tidak pantang menyerah. Aku mencoba mengedukasi keluarga, dan alhamdulillah keluarga besar dapat memahami bahkan berubah menjadi membantu apa saja yang bisa dibantu.
Merawat Anak Berkebutuhan Khusus
Bohong kalau aku mengatakan bahwa aku kuat. Di awal, tentu saja aku jauh dari kuat, aku selalu sedih membayangkan masa depan Ezio. Namun keterbukaanku kepada semua orang membangkitkanku.
Cara merawat anak berkebutuhan khusus pun tidak sama dengan anak normal kebanyakan. Banyak elemen yang harus jadi bahan pertimbangan. Salah satunya adalah proses terapi.
Ezio mengikuti beberapa terapi sesuai anjuran dokter & psikolog. Proses terapi ini harus berkesinambungan dengan lingkungan sekitar Ezio ada, rumah dah sekolah. Peranan sekolah pada anak berkebutuhan khusus juga ikut mengambil bagian yang besar dalam meningkatkan kemampuan anak.
Tujuan awal dari proses terapi adalah membuat patuh. Dengan ditetapkannya tujuan ini maka harus ada langkah-langkah yang ditempuh. Sungguh aku pun merasa membuat anak menjadi patuh adalah pekerjaan rumah yang tidak mudah, apalagi dalam menangani anak berkebutuhan khusus.
Tips Perubahan Perilaku Anak Supaya Patuh
Hal mendasar yang diperlukan untuk mengubah perilaku anak adalah instruksi. Bagaimana supaya instruksi ini dapat masuk ke otak anak untuk kemudian dipatuhi oleh anak. Instruksi sebisa mungkin memenuhi syarat tertentu

7 cara penyampaian instruksi agar anak patuh :
1.Jelas
Pengucapan instruksi yang disampaikan harus benar-benar jelas, tidak sambil mengunyah sesuatu atau biasa disebut kumur-kumur. Sebaiknya menggunakan satu bahasa ibu dulu. Contoh untuk meminta mengambil sesuatu maka instruksinya adalah “Ambil!”
2.Singkat
Gunakanlah 2 atau 3 kata inti saja dalam memberikan instruksi. Contoh : “Ezio, ambil!”. Hindari menggunakan kalimat panjang seperti “Ezio, cepat ambil bola yang ada di bawah meja itu nanti kotor”. Ini dapat menyebabkan missed informasi. Instruksi yang singkat memudahkan anak memahami serta meniru apa isi instruksi tersebut.
3.Tegas
Tegas yang dimaksudkan disini adalah penekanan suara/intonasi bukan volume. Tegas bukan berarti membentak. Untuk indikator tegas adalah pengucapan suku kata yang terakhir lebih pendek dari suku kata sebelumnya. Contoh untuk instruksi ambil tadi, jika tegas seperti ini “Ammm-bil !” , bukan : “Am-biiiillllllllll!”
4.Tuntas
Setiap instruksi yang diberikan harus diupayakan tuntas dikerjakan. Apabila anak tidak mau menyelesaikan instruksi yang kita berikan maka bantu anak menyelesaikan tugasnya, bukan orang tua yang menyelesaikan instruksi itu. Ulangi hingga 3 kali instruksi tersebut, jika dalam 3 kali instruksi anak tidak respon maka orang tualah yang membantu menggerakkan anak tersebut untuk menuntaskan instruksi. Challange di sini adalah orang tua kerap kali menganggap akan kelamaan jika anak diminta menyelesaiakan instruksi, sehingga langsung diselesaikan oleh orang tua. Ini tidak akan efektif jika ingin membuat anak patuh.
5.Konsisten
Untuk konsisten ini luar biasa susah, banyak sekali distraksi dari manapun. Seyogyanya apapun reaksi anak, kita harus konsisten terhadap respon yang seharusnya. Misalnya karena anak tantrum/menangis menyebabkan kita membelokkan instruksi. Ingat, konsistensi kita akan menentukan bagaimana anak menyikapi kita karena bagi anak, respon kita akan menjadi kesan dari sosok kita.
6.Hadiah & Hukuman
Konsekuensi adalah hal yang diperlukan anak yang menunjukkan bahwa kita bersungguh-sungguh. Jika anak melakukan instruksi maka beri dia hadiah, hadiah ini dapat berupa senyuman ataupun pelukan. Sebaliknya jika tidak melakukan berikan hukuman ringan.
7.Jangan pernah bohong
Isi pikiran anak masih realistis yaitu “ada dan sekarang” di depan mata dia. Jika kita memberikan hukuman maupun hadiah tidak langsung mereka rasakan/lihat , maka mereka bisa cap kita berbohong, sehingga jika akan memberikan hadiah pilihlah yang sudah tersedia atau mudah ditemukan. Pun untuk memberikan hukuman ringan, langsung dieksekusi, jangan mengancam anak dengan ucapan “Nanti kamu ga boleh main di luar yah”.
Ketujuh prinsip ini jika dilakukan secara terus menerus maka akan memunculkan pola respon yang aditif atau respon yang diinginkan lingkungan. Ini tidak bisa instant dalan sehari dua hari, pengalaman aku sendiri ini dilakukan selama 3-6 bulan baru terlihat perubahan perilaku patuh pada anak.
Ketujuh prinsip ini juga bisa menopang saat orang tua harus mengajar anak berkebutuhan khusus. Karena pada awalnya, aku sempat heran mengapa jika sama terapis, Ezio itu nurut banget. Kalau belajar bisa duduk tenang mendengarkan terapi, sedangkan sama aku tidak seperti itu. Ternyata itulah kuncinya dalam mengadapi serta mengasuh anak berkebutuhan khusus.
Tips Menghadapi Anak Berkebutuhan Khusus – ADHD
Di saat aku bergelut tentang bagaimana merawat anak adhd, aku dipertemukan dengan Prof. Dr. Juke R. Siregar, Psikolog Praktisi di Psikologis Klinis Anak & Remaja. Beliau mengutarakan tips dasar yang simple dalam menghadapi anak ADHD yaitu :
3 Vitamin, yakni Acceptance (menerima anak dengan kondisi yang ada); Affection (menumbuhkan rasa sayang dengan menerima anak apa adanya); Achievement (mendukung anak ADHD untuk berprestasi) ditambah Cinta.

Cintailah mereka, karena sesungguhnya mereka adalah titipan Tuhan, yang artinya kita orang tua terpilih yang dipercaya mampu untuk menangani anak-anak spesial ini.
Aku juga selalu membuat jurnal kebaikan. Setiap ada hal positif yang dilakukan oleh Ezio, aku selalu mencatatnya di buku jurnal. Menurut aku, hal ini sangat bermanfaat untuk bisa refleksi perkembangan Ezio.
Ada pepatah mengatakan orang akan cenderung mengingat hal negatif dari pada hal yang positif.
Sehingga aku memutuskan untuk menuliskannya. Di kala aku merasakan Ezio pada kondisi yang kurang menyenangkan, jurnal ini bisa menjadi pengingat aku, bahwa banyak loh hal positif yang sudah dilakukan Ezio.
theAsianparent
Disaat yang sama aku menemukan situs parenting dengan pembahasan super lengkap, yaitu theAsianparent https://id.theasianparent.com/ . Situs ini awalnya lahir di New York America Serikat. Misi dari theAsianParent ini adalah membantu orangtua menjalani kehamilan sehat dan membangun keluarga sehat.
Jadi, theAsianParent adalah situs dengan berbagai sumber informasi keluarga tentang kehamilan, bayi, ASI, anak sekolah, ibu, dan ayah.
Saat ini theAsianParent juga bisa diakses melalui aplikasi baik Android maupun iOS. Sehingga memudahkan para orang tua dalam memperoleh informasi seputar parenting.

Di Indonesia sendiri sudah banyak orang tua yang memanfaatkan situs ini. Terbukti dengan pencapaian situs theAsianParent di Indonesia yang diuraikan juga di situs nya, sebagai berikut :

( Source Data : https://id.theasianparent.com/ )
Aku jadi paham beberapa hal. Aku juga selalu mencari ide bermain dengan anak berkebutuhan khusus, salah satunya aku menggunakan referensi artikel ini : 6 permainan yang dianjurkan untuk anak ADHD.
Pada artikel tersebut selain menguraikan mengenai permainan yang cocok untuk anak ADHD, juga disampaikan hal-hal yang harus dihindari oleh anak ADHD jika tidak ingin fokusnya berantakan lagi.
Kan sayang, sudah melewati proses terapi dan beberapa kurikulum baik di sekolah maupun di rumah, harus hancur dengan hal-hal yang memang harus dihindari seperti bermain game terlalu lama, berkegiatan yang membutuhkan proses menunggu terlalu lama.
Inilah mengapa serangkaian ini aku beri nama starterkit, karena memang ini modal dasar yang harus dipunyai jika sedang merawat anak berkebutuhan khusus (ABK) ~ ADHD.
Pesan aku tetaplah semangat merawat anak berkebutuhan khusus, karena Tuhan menitipkan anak tersebut bukan tanpa maksud. Kita adalah orangtua terpilih dalam merawat anak berkebutuhan khusus ini. Tetap semangat !

Anda Mungkin Suka Juga

Sekolah Inklusi di Bekasi
12 Februari 2021
Survei Sekolah Anak
14 Maret 2021
38 Komentar
Nanik Nara
Semangat mbak. Luar biasa perjuangannya untuk memberikan yang terbaik bagi Ezio. Konsultasi ke 5 dokter ahli , 2 psikolog, dan 4 pakar terapis, tentu bukan hal yang mudah.
Sehat terus ya Ezio, semoga perkembangannya semakin membaik
Lintang
Mba Nita hebat, hanya orang tua pilihan yang dianugerahi anak-anak spesial, anak hebat seperti Ezio. Boleh ya jalan-jalan ke postingannya yang lain, lagi kepo tentang Hipospadia.
Berarti hipospadianya Ezio sudah sembuh kan ya? Sehat-sehat ya sayang..:)
Oh ya ada anak temen yang ADHD juga, ikut taekwondo dan work it lhoo..
Nita Juwithafina
Oh yaaa… wah bisa jadi olahraga alternatif ni mba Lintang. Selama ini suaknay bola doank 🙂
Iya mba Lintang alhamdulillah Hipospadianya sudah normal. maksi ya mba Lintang sudah berkunjung
Bang Doel
Masya Allah, semangat mbak. Semoga sekeluarga selalu diberikan kemudahan untuk menjaga dan merawat Ezio. Saya juga suka baca Tha Asian Parent karena lumayan banyak ibu yang share di medsos.
Nita Juwithafina
Amin YRA. Iya saya juga lumayan terbantu dengan adanya TheAsianParent
Fionaz Isza
Semangat terus ta Ezio juga bunda. Semoga Ezio segera bisa sama seperti anak lainnya ya.
Wahid Priyono
Tetap sabar memang merawat anak-anak berkebutuhan khusus dan memang anak adalah titipan Tuhan dengan karakteristik yang unik. Patut disyukuri dan jempol untuk makmin yang sudah sedia mencurahkan kasih sayang pada buah hatinya…semangat2 ya mak 🙂
Nita Juwithafina
Amin.. thank u ya mas 🙂
Isti
Masyaallah…. Semoga mbak Nita dan suami selalu diberi kemudahan merawat kakak Ezio.
Enny
MasyaAllah mbak Nita,cobaan mbak Nita luar biasa
Alhamdulillahnya mbak Nita kuat.semoga selalu diberikan kesabaran,kemudahan juga dalam mendidik buah hatinya.inshaAllah ada jalan keluar yang baik.aamiin
Jihan
MasyaAllah mba Nita kereeennn.
Jadi catatan banget buatkuu.
Mudah-mudahan si dd sehat dan bahagia selalu ya mba. Aamiin
Muna Fitria Hidayat
Subhanallah, Mbak.
Mudah-mudahan Allah melimpahkan kebaikan dan kebahagiaan pada keluargamu.
Acceptance. Affection. Achievement yang dicatat di jurnal.
Wah. Ini resep yang manjur ya, Mbak, untuk merawat anak penuh cinta.
Nita Juwithafina
Amin YRA mba Muna.. semakin banyak yang doakan InsyaAllah semakin kuat 🙂
Nita Juwithafina
Amin makasi mba Jihan 🙂
Fadli Hafizulhaq
Semangat Mbak Nita. Saya percaya, Mbak, Ezio dan keluarga diberikan oleh-Nya keistimewaan. Ada hikmah yang sangat besar dari ketetapan itu. Semoga Mbak Nita dan keluarga sehat selalu.
Nita Juwithafina
Amin YRA… thank u
Samleinad
Luar biasa semangat mbak Nita dalam merawat Ezio. Semoga Ezio tumbuh menjadi anak kebanggaan orang tua. Dan semoga mbak Nita dsn keluarga selalu dlm keadaan sehat. Amin
Hani
Semangaat Mbak Nita dan Ezio yg ganteng. Perjuangan ya supaya fokus. InsyaAllah berbuah manis dan jadi kebanggaan orang tua. Bagus tuh, bikin jurnal positif gitu. Ikutan ya metodenya…
Dian
semangat mbak..
luar biasa perjuangannya
semoga Allah selalu memberi kemudahan mbak
tetap semangat ya
Semoga Ezio tumbuh menjadi anak kebanggaan keluarga
Anisa Deasty Malela
Menarik dan sangat bermanfaat sekali informasinya mengenai merawat anak dengan ADHD, bisa jadi panduan dan penyemangat dalam merawat mereka
Icha Marina Elliza
Luar biasa mba.. semoga Allah memberi banyak sekali stok sabar buat mba ya .
Karena menghadapi anak, yang normal saja butuh banyak stok sabar apalagi mba yang diberikan anak spesial.
Ezio anak pintar, semoga sehat selalu ya sayang..
Bambang Irwanto
Setiap anak yang terlahir itu istimewa, Mbak. Dan pasti Ezio pun memiliki kelebihan dibandingkan anak-anak lainnya. Dan salut dan luar biasanya dengan Mbak Nita. Dengan sharing seperti ini, Mbak Nita juga berbagi pengalaman yang laur biasa, yang bisa diterapkan juga oleh orang tua yang mempunyai anak seperti Ezio. Semangat.. Mbak NIta.
Heizyi
Sabar ya mbak. Anak ABK utu emamg ajaib. Tapi tetep harus disayang didampingi. Supaya tidak merasa diasingkan atau berubah jadi minder sebab menerima perlakuan berbeda.
Adikku juga ABK, don syndrome. Dulu juga kalu marah apa aja dibanting. Gak peduli bahaya. Tapi seiring bertambahnya usia, dia makin ngerti kalau dibilangi. Dan sekarang emosinya uddah stabilkok
anjar saputra
menjadi ibu yang kuat adalah anugrah yang dimiliki oleh seorang anak, proud of you mbak
Nurhilmiyah
Artikel yang berfaedah ini Mbak Nita… jadi tahu informasi ttg anak dengan ADHD (Attention deficit hyperactivity disorder) atau Gangguan Pemusatan Perhatian & Pemikiran ya. Mbak Nita ibu yang hebat.
Dani Ristyawati
Semangat Mbak, aku selalu salut dengan para orangtua yang sabar merawat anak-anak yang punya kebutuhan khusus…aku aja yang anaknya biasa aja suka muntab semoga Allah memudahkan segala urusan dan mengangkat derajat Mbak ke golongan yang lebih tinggi aamiin
Santi suhermina
Setiap anak Istimewa. Aku juga punya banyak teman dengan anak2 istimewa seperti ini. Jika difasilitasi dan didukung sesuai bakat minatnya banyak dari mereka yg justru lebih sukses dibanding anak biasa.
Baca artikel ini tambah insight baru lagi buat aku. Keren mb
Jasmi
Semangat Mbak Nita. You’re a great mom. Semangat Mbak Nita ini luar biasa banget mendampingi seorang anak istimewa. Perjuangannya juga jelas, soalnya udah konsultasi ke banyak pakar dan spesialis. Sehat-sehat terus mbak dan Ezio.
Kangamir.com
Saya turut prihatin Mbak membaca artikel ini. Saya yakin jika masa depan Ezio akan lebih baik karena dukungan orang tua terutama Ibu begitu maksimal. Semoga selalu diberikan kesehatan buat Ezio dan keluarga. Amiiin.
Karyati Niken
Zio anak yang luar biasa.
Satu hal penting, kehadiran kita sebagai orangtua bukan sekadar fisik tapi juga hati, tentu mengambil peran besar untuk kehidupannya.
Hadir dengan cinta.
Rhoshandha
harus tegas dan jelas yaa… namun bukan berarti marah
dan kunci lainnya adalah konsisten
konsisten menerapkan peraturan yang ada di rumah
Marfa
MashaAllah, Ezio dan Ibu sama2 hebat. Penerimaan memamg langkah awal yang terlihat mudah namun sebetulnya berat sekali, namun daripada fokus pada masalah, sebaiknya segera bergegas fokus pada solusi. Saya percaya tiap anak akan tumbuh dengan bakat dan keistimewaanya masing-masing
Artha Nugraha Jonar
Semangat kak. Begitu baca judulnya saya langsung tertarik. Anak saya juga ADHD, sekarang sudah umur 10 dan kelas 4. Untuk mencari sekolahnya sungguh sangat berjuang. Dimasukkan ke sekolah normal ditolak, dimasukkan ke sekolah khusus jadi peniru teman-temannya. Beruntung sekarang sudah pas di sekolahnya. Model inklusi dengan ada shadow teacher.
Kiky
Semangat ya mba Nita. Perjuangan mba dan keluarga luar biasa. Semoga Ezio tumbuh menjadi anak kebanggaan keluarga. Sehat-sehat selalu ya buat semuanya <3
Marita Ningtyas
Selalu ada cerita istimewa di balik kelahiran dan tumbuh kembang anak-anak ya mbak. Selalu salut dengan ibu-ibu yang dianugerahi kesabaran super dalam membersamai buah hati berkebutuhan khusus. Keep fighting mbak!
Fachrur Rozi
wah pasti butuh tenaga yang esktra, serta butuh kesabaran yang tinggi apabila si anak mengalami berkebutuhan khusus adhd.. semangat yaa bun
Hanifah
Kenal mbak Nita lama saya baru tau latar belakang ananda. Masya Allah, mbak Nita ibu hebat. Sehat selalu untuk Ezio
wahyuindah
Masya Allah. kuat ya mbak. setiap anak itu titipan. pasti ada rencana indah dengan mbak diberi anugerah mendapatkan Azio dengan kebutuhan khususnya. Surga mbak insyaAllah.. tetap semangat ya. sehat sehat juga Azio dan mamanya