Diagnosis ADHD, Siapa Yang Mengeluarkan?
Diagnosis ADHD hanya boleh ditegakkan oleh Dokter yang berkompeten. Ini yang aku dapat simpulkan dari perjalanan aku mencari “Ada apa dengan Ezio“. Kali ini aku akan menceritakan rangkuman dari rentenan pencarian diagnosis Ezio.
Jika menilik perjalanku mencari tau tentang Ezio yang pernah aku tuangkan di tulisan ini yang cukup panjang, sebenarnya bukan karena ada penolakan dari diriku sendiri, tidak. Justru aku menjalani serangkaian pemeriksaan terhadap Ezio untuk mencari diagnosis yang sebenar-benarnya. Dari para pakar yang aku temui, semua hanya sampai ada kesimpulan dugaan ADHD pada Ezio. Lalu ketika aku bertanya, mengubah dugaan menjadi kesimpulan itu bagaimana? Ternyata untuk menyimpulkan mengenai anak tersebut mengalami gangguan ADHD adalah dianjurkan untuk ke Psikiater Anak. Namun ke psikiater anak pun tidak langsung serta merta mendapat kesimpulan, karena psikiater anak ini juga harus mengumpulkan hasil observasi dari berbagai pihak terkait antara lain dokter anak, psikolog, terapis, dan lingkungan sekolah. Dari semua hasil observasi ini baru psikiater anak bisa menegakkan diagnosisnya.
Aku langsung ndredek. Seumur hidupku aku ga pernah pergi ke Psikiater satu kali pun. Yap sekali lagi aku sampaikan bahwa kehidupan ku sejak kecil bisa di katakan normal banget ga ada neko-neko nya.
Pergi ke psikiater bukal hal yang mudah bagi ku untuk bisa membawa Ezio ksana. Knapa?? Ya karena dari jaman kecil hingga dewasa, kata “psikiater” itu seperti terrible banget. Oke tapi jaman sudah berganti gaes, jadi ku putuskan untuk menghalau pikiran-pikiran tak nyaman itu. Berkat diyakinkan juga oleh teman-teman ku bahwa ke psikiater itu hal yang wajar sama dengan ke dokter biasa, cuma part yang diperiksa oleh psikiater adalah tentang gangguan emosional. Pergilah Ezio ke 2 Psikiater anak yaitu
dr. Gitayanti Hadisukanto, Sp.KJ(K)
Okei dan untuk first time ku coba ke Psikiater anak di RS Pondok indah , ini atas anjuran salah satu teman lulusan psikologi. Lalu apa yang terjadi di RS? Ezio ngamuk paraaah…enggan masuk ke dalam ruang periksa, goler-goler di lantai ruang tunggu, lari-lari ga jelas, banting-banting apa yang bisa di banting. Dan akhirnya Dokter Gita yang keluar dari ruangannya dan berniat memeriksa Ezio di ruang tunggu. Syukurnya di ruang tunggu ini sepi tidak terlalu rame, jadi setidaknya tidak terlalu banyak orang yang protes dengan ‘keributan’ yang Ezio ciptakan. Dan pada akhirnya Dokter Gita tidak dapat memeriksa Ezio. Beliau hanya membaca laporan perkembangan Ezio yang ku bawa dari tempat terapi nya. Dari ini memang dia bilang Ezio ke arah ADHD, cuma dia belum bisa memeriksa Ezio krn Ezio sama sekali tidak mau berinteraksi dengannya. Oke di hari itu DONE tanpa kesimpulan. Tidak menyerah pada jangka waktu yang diberikan ku bawa lagi Ezio, dan kali ini dengan cara yang ditempuh oleh Dokter Gita , Ezio mau masuk ruangan dan bermain mobil2an dengan Dokter Gita. Pertemuan kedua kali ini lumayan lama, dan endingnya Ezio diberikan obat namanya Abili*y dosis sangat rendah. Terus terang ketika di kasi obat ini, aku agak2 gimana gitu…gimana engga Ezio di kala itu masi sekitar 3 tahun lebih. Lalu ku coba cari informasi melalui yang sudah berpengalaman dan juga cari second opinion. Sementara konsul ke Dokter Gita ku hentikan sejenak, setelah melalui 4 kali konsultasi.
Prof. DR. Dr. Irawati Ismail M. Epid, Sp.KJ(K)
Pertemuan Pertama
Lalu ku memutuskan untuk menemui Prof Irawati, Prof Irawati adalah seorang psikiater anak senior yang sudah lama bekerja di RSCM, karena kesibukan beliau dan juga jadwal antrian yang banyak, sehingga menemui belaunya waktunya agak lama dari terakhir ke Dokter Gita. Sebagai pengenalan awal, seperti biasa orang tua nya dulu yang di tanya-tanya mengenai bagaimana selama ini dengan Ezio, setelah diceritakan lalu giliran Ezio yang berinteraksi dengan Prof Irawati. Saat itu Ezio lumayan kooperatif, meskipun ada sesekali yang emosinya meledak-ledak. Namun dengan sikap tegas dan lemah lembut nya Prof Irawati, dapat menalukkan Ezio. Lumayan lama Ezio di ajak interaksi hingga berpindah-pindah ruangan untuk melihat reaksi Ezio. Menurutnya iya mayoritas ciri-ciri ADHD ada di Ezio, namun menurutnya masih Mild. Beliau mengumpulkan fakta-fakta mengenai Ezio yang aku kumpulkan selama ini sedari hasil pemeriksaan Ezio. Saat ini diagnosa belum keluar. Aku diberikan jadwal lagi oleh beliau
Pertemuan kedua
Pada pertemuan kedua, aku lebih dirinci lagi mengenai keadaan Ezio hadil pemeriksaan beliau terhadap hasil observasi dan hasil ngobrol dengan Ezio sendiri. Beliau juga menyatakan bahwa tidak perlu dilakukan pengobatan dulu mengingat umurnya yang masi di bawah 5 tahun, jadi tetap di rutinkan terapi nya sehingga Ezio dapat mengatasi sendiri gangguan yang ada dirinya.
Berikut point-point simpulan mengenai Ezio dari Prof Irawati :
- ADHD yang terjadi pada Ezio adalah ADHD mild
- Untuk saat ini belum diperlukan konsumsi obat, tetap di usahakan melalui terapi & sekolah
- Tidak perlu melakukan diet, ketika sudah dicoba diet namun perubahan tidak signifikan
25 Komentar
stevi
baca postingan mu bener bener nambah pengetahuan aku mom. makasih banyak ya atas sharing nya
Nita Juwithafina
Sama2 mom 🙂 semoga bisa menambah referensi
Latifika Sumanti
Bighug untuk sesama mama yg punya ABK. Anak keduaku masih bias antara ADD atau ADHD, dia juga speech delayed dengan SSD yg bikin dia cadel bangettt. Gimana terapinya Mba selama pandemi? Saya koq belum berani ya, karena pasti ga nyaman terapi dengan masker di mulut walaupun dia mau
Elisa Eka Febriani
ADHD itu termasuk anak2 yang terlalu aktif dan susah mendengar masukan/nasehat oranglain bukan mom?
Nita Juwithafina
Iya bener mom.. ada bagian itu nya
aliyatus sa'diyah
wah menarik sekali pengalamannya mbak terus berbagi pengalaman tentang dedeknya ya mom, seneng banget ada tulisan kayak gini soalnya masyarakat masih agak tabu untuk berobat ke psikiater
Nita Juwithafina
Iya bener mom…. aq dulu begitu, tapi ternyata ga terlalu mengerikan koq, psikiater anak sekarang bae bae 🙂
Alif Kiky Listiyati
Mau postingan lanjutan tentang ADHD dong mbak ? mungkin bisa sharing tentang ADHD mildnya
Nita Juwithafina
Sipp mba, next posting yaa …thank u sarannya
Daruma
Baru tau ternyata bawa anak ke psikiater itu perlu juga ya.
Aku kira kalau anak berontak atau hiperaktif itu biasa aja..
Nita Juwithafina
bertahap si mom… 🙂 ke dokter tumbang dulu
Soraya
Betul mom ga banyak ibu yang berani membawa anak ke psikiater karena anggapan dari masyarakat.. Semoga sehat selalu ya abang 🙂
Nita Juwithafina
Thank u doanya mom 🙂
Fanny Nila
so far aku juga ga menganggab kalo psikiater anak ato dewasa itu menakutkan.. buatku kalo memang mereka bisa menyembuhkan segala macam gangguan emosional yang mungkin terjadi di orang dewasa ato anak2, ya memang hrs didatangi. kadang beberapa orang memang menghindari datang ke sana, krn tidak mau dicap gila ato sebutan kasar lain. Padahal gangguan emosional bisa terjadi dengan siapa aja, bawaan lahir atopun ketrigger saat dewasa..
semoga dimudahkan semua ikhtiarnya ya mba… terapi2 dan sekolah bisa berguna untuk ezio 🙂
isdiena
Nice info sekali ini Mom. Aku baru tau loh ada layanan psikiater anak. Semoga sehat dan bahagia selalu ya untuk semua. Aamiin.
Nita Juwithafina
True mom…
sekarang ke psikiater ga krn gangguan jiwa doank koq… permasalahan emosi juga bisa.
Coz ketika anak kit aknapa2, orang lain yang ngomong juga ga bakal bantu kita mom 🙂 jadi sebisa mungkin aq menghilangkan stigma itu mom
Thank u doanya ya
Rula
Untuk tahu anak itu ADHD atau gak emang ga bisa sekali anamnesa ya, mom. Aku pernah handle pasien anak dengan ADHD ini dan iyaa tricky juga buat dia mau interaksi sama kitanya.
Prima Sukma
Assalamualaikum mam.. mau nanya kontak info dr hardiono praktek mom. Makasih ya
Tikaprasetyoo
Mom, adakah harga yang bisa diinformasikan. Sangat lengkap penjelasannya. Dan menarik.
Aprina
Wah baru kepikiran soal ini Mom. Tulisannya buat orangtua yang kadang takut dan mikir terlalu jauh soal psikiater. teirma kasih untuk sharingnya
Bella agmia
ADHD itu apa mom?
Tapi aku setuju loh memang gak perlu gimana2 ke psikiater anak. Sharingnya bermanfaat buat koreksi aku juga nih dlm hal parenting
Nana
Mb..tulisan yang nenarik sekali terima kasih sharingnya. Membuat semangat aku juga membersamai anak anak.
Tina
Aku Salut kamu tanggap untuk menemui psikiater anak, mom. Semoga terapinya berjalan lancar, ya. Banyak anak ADHD yang pintar dan kreatif dengan penanganan tepat ?
Utami
Halo salam kenal Mom Nita, waktu buat janji konsul dgn Prof Irawati lewat jalur mana Mom? Saya coba lewat RSCM Kencana katanya beliau belum ada jadwal ?
Untari
Ga salah aku mampir ke postingan ini. Jadi banyak belajar mengenai ADHD. Dan Prof Irawati kalau dari cerita mba bener-bener sabar ya beliau