insecure ibu ABK
Special Needs Kids

Cara Mengatasi Insecure Jadi Ibu ABK (Anak Berkebutuhan Khusus)

Insecure jadi ibu ABK, menurut aku adalah hal yang wajar pada masa-masa awal. Bisa karena masih kaget, belum bisa menerima ataupun tidak tahu harus bagaimana. Walaupun wajar, hal ini harus segera dicari penyelesaiannya. Berlama-lama dengan insecure menyebabkan stress dan hilang fokus ke anak.

Sebenarnya apa sih insecure? Insecure adalah suatu keadaan yang dialami oleh seseorang ketika dia merasa tidak mampu atau tidak yakin terhadap dirinya dalam mengatasi sesuatu. Kondisi ini sempat aku alami di awal-awal aku mendapatkan hasil diagnosa Ezio yang menyatakan bawah dia adalah anak berkebutuhan khusus.

Hal-hal Yang Buat Insecure Ibu ABK

Anak Berkebutuhan Khusus sering kali mempunyai atau melakukan hal yang berbeda dari anak normal. Baik dari sisi perilaku, cara bicara, hingga kebiasaan-kebiasaan. Perbedaan ini acap kali mendapat perlakukan yang tidak adil dari lingkungan sekitar.

anak ABK berbeda

Keadaan ini yang sering memicu insecure seorang ibu ABK. Beberapa hal yang menjadi pemicu rasa insecure pada ibu anak berkebutuhan khusus :

  1. Adanya gap pertumbuhan antara perkembangan anak dengan umurnya
    Sebelum diagnosa ditegakkan, proses observasi dilakukan pada anak yang suspect  anak berkebutuhan khusus. Setelah proses observasi ini, dokter atau pihak observer akan member info tentang gap pertumbuhan. Gap pertumbuhan di sini maksudnya adalah progress tumbuh kembang anak tidak sesuai dengan umurnya. Contoh untuk Ezio, ada gap 2 tahun antara cara kerja otaknya dan umur sesungguhnya.
  1. Adanya cibiran dari orang-orang
    Ini seperti sesuatu yang susah terelakkan , cemoohan orang. Mungkin karena anak ABK in berbeda, jadi suka menjadi buah bibir orang-orang baik dari kalangan dewasa apalagi anak-anak.
  1. Ada yang membanding-bandingkan
    Walaupun sering disebutkan bahwa membanding-bandingkan anak itu tidak baik. Namun secara tidak sadar ada saja orang yang melakukan itu. Entah dibandingkan dengan saudara sendiri maupun dengan anak-anak sekitar. Hal ini yang biasa membuat orang tua ABK merasa minder dan sedih
  2. Stress
    Karena belum bisa menerima keadaan anak apa adanya. Biasa orang tua akan merasa stress sendiri, terlebih jika menghadapi lingkungan yang tidak kondusif.

Cara Atasi Insecure Ibu  

Susah sekali rasanya menerima kenyataan bahwa Ezio adalah anak berkebutuhan khusus. Terlebih harus menghadapi cemoohan yang datang silih berganti. Lingkungan sekitar yang tidak bisa diajak kompromi. Namun aku berprinsip, aku tidak perlu menggantungkan harapan pada orang lain. Aku harus bisa bangkit.  Apa langkah-langkah yang aku lakukan agar tidak insecure terus menerus?

Beberapa hal yang aku lakukan adalah :

Berusaha Menerima Kondisi Anak Apa Adanya

Ini adalah hal yang paling mendasar. Kenyataan bahwa anakku adalah anak berkebutuhan khusus tidak bisa diubah. Yang bisa diubah adalah caraku berpikir. Kalau aku hanya menghiasi pikiranku dengan kenapa, kenapa dan kenapa, permasalahanku tidak akan selesai.

Terima kondisi ini, terima kondisi anak. Ingat anak tidak minta dilahirkan, kitalah yang menginginkakan. Sehingga apapun kondisi anak, sebagai orang tua yang menginginkan kelahiran anak harus bisa menerima kondisi anak apa adanya.

Dengan ikhlas menerima ini, orang tua akan lebih bisa fokus tanpa menyesali keadaan yang ada. Cara detailnya aku pernah tulis pada artikelku menjadi orang tua ABK adalah pilihan Tuhan.

Open Mengenai Keadaan Anak

Terbuka mengenai keadaan anak bisa jadi salah satu cara untuk tidak insecure terus menerus. Kenapa? Saat terbuka kepada lingkungan mengenai keadaan anak, maka lingkungan sekitar bisa lebih mengerti mengapa anak kita berbeda. Sehingga yang semula mencibir, mungkin bisa menghentikan cibirannya atau bahkan malah berempati.

Selain itu dengan terbuka , biasanya kita akan menerima sharing atau pertanyaan dari orang tua lain yang punya kesamaan dengan kita. Dengarkanlah, maka ada 1 titik, kita akan lebih bersyukur atas kehadiran anak di tengah-tengah kita.

Ikut komunitas yang Positif

Ikutlah komunitas yang membawa ke hal-hal yang positif. Saat ini aku juga mengikuti komunitas ABK yang sejenis dengan tipe ABK Ezio. Dari sana berbagai ilmu aku dapatkan, termasuk bagaimana menjadi seorang ibu yang mempunyai anak berkebutuhan khusus. Saat aku tidak punya jalan keluar, ada orang tua bahkan para ahli yang membantuku mencari solusi.

Memilih lingkungan anak yang bisa toleran dengan keadaannya

Ini adalah caraku untuk bisa mengurangi bahkan menghilangkan stress aku. Karena dulu sebelum aku selektif terhadap lingkungan, ketika ada penolakan terhadap Ezio aku merasa sangat sedih dan stress sendiri. Sehingga aku beranggapan pemilihan lingkungan yang bisa toleran terhadapa keberadaan ABK sangat penting. Saat aku menemukannya, aku merasa safe dari sisi pikiranku sendiri maupun pada diri Ezio.

Buat buku jurnal kebaikan

jurnal kebaikan anak

Aku diajarkan oleh seorang psikiater untuk menuliskan perbuatan baik yang dilakukan Ezio setiap harinya. Aku bertanya “mengapa harus kulakukan ini? Dan mengapa yang buruk tidak perlu dituliskan”. Lalu psikiter menjawab “otak manusia cenderung lebih mengingat kesalahan daripada kebaikan, maka tuliskanlah hanya kebaikannya. Suatu saat jika ibu merasa insecure, merasa anak ibu keterlaluan, maka bacalah deretan kebaikan yang pernah anak ibu lakukan. Dan ibu bisa berpikir bahwa anak ibu sudah pernah membuat kebaikan, itu artinya nantinya dia pasti bisa berbuat baik juga

Aku mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dan ini sangat membantu aku bagaimana aku mengelola pikiran aku dalam menghadapi Ezio.

Mempunyai anak berkebutuhan khusus memang suatu tantangan tersendiri. Namun bukan berarti kita harus selamanya insecure. Temukanlah langka-langkah yang tepat untuk mengatasi insecure jadi ibu ABK. Tetap semangat 🙂

Silahkan tinggalkan jejak, tapi jangan link hidup yahh :)

8 Komentar
  • Haryadi Yansyah | Omnduut

    Aku abis baca satu buku yang juga menyinggung soal jurnal kebaikan. Wah ini bagus juga ya. Dan dulu sebetulnya aku juga punya dan gak pernah nulis lagi padahal manfaatnya besar buat afirmasi dan selflove.

    Soal penerimaan, di buku lain (Amazing Fay), juga ada satu kalimat yang aku suka banget. Lupa jelasnya kayak apa, namun intinya, “penting bagi orang tua untuk tidak terus-terusan bertanya ke diri sendiri ‘kok bisa?’ atau ‘kok harus (terjadi) pada kami’ dsb”, jadi poin soal penerimaan itu emang penting banget walaupun tentunya butuh waktu dan proses.

    Sehat-sehat ya mbak sekeluarga.

  • Gita Sarrah

    Setiap orang pasti pernah merasa insecure dengan keadaan yang dialami dalam hidupnya. Saya jadi ingat sama sepupu yang juga memiliki anak berkebutuhan khusus. Mau saya share ah tulisan ini ke dia. Dan tuk tips terakhir saya baru ngeh kalo kerja otak manusia seperti itu ya hehe. Bagus juga nih buat diterapkan di kehidupan sehari2. Noted!

    • Dian

      Ah, mbak Nita keren
      Menjadi ibu dari ABK emang nggak mudah ya mbak
      Banyak tantangannya yang kadang buat insecure
      Tapi semoga semuanya dimudahkan ya mbak
      Menjalani amanah menjadi orang tua dari anak spesial

  • Diah Alsa

    Ibu dengan anak ABK itu orang-orang terpilih, karena tidak semua bisa punya rasa sabar dan ikhlas, bisa keluar dari rasa insecurenya demi anak.
    semoga Mbak selalu diberi kesehatan ya, peluuukk 🙂

  • lendyagassi

    Pesan luar biasa sekali, kak..
    Haturnuhun.

    “Otak manusia cenderung lebih mengingat kesalahan daripada kebaikan, maka tuliskanlah hanya kebaikannya.”
    Ini akan aku lakukan juga.

    Karena sebagai orangtua, seringkali membandingkan, bahkan aku sering keceplosan membandingkan adik dan kakak. Padahal jelas-jelas mereka pribadi yang berbeda.
    Kak Nita, Mama Hebat!

    Semoga Allah melimpahkan kemudahan dan keberkahan selalu dibalik lelah dan belajarnya kak Nita, berproses menjadi orangtua terbaik yang bisa memahami mas Ezio.

  • Rani R Tyas

    Semangat terus ya Mbak Nita ( *¯ ³¯*)♡ teman kerjaku ini anaknya juga ADHD tapi karena anaknya cuek, eh maksudnya temenku yg cuek, dia jarang ambil pusing sama omongan sekitar. Cuma ya sekarang dia pilih-pilih lingkungan yang akan dimasuki juga.

  • Lisa Maulida R

    Semogaa mbak Nita selalu sehat yaa, sehat pikiran dan batin, supaya terus jadi orang tua panutan buat anak ??. Sabar mbak Nita, memang culture Ibu-Ibu Indo memang terlalu ramah, saking ramahnya sukak nimbrung ucapan yang sebenarnya bikin tak enak hati. Just ignore it, dan benar sekali, tetap berpikir positif biar bisa lanjut beraktivitas. Salam ??.

  • Naqiyyah Syam

    Awal punya anak pernah insecure karena anak BB-nya di bawah normal. Tapi insecure ini sikap masih manusiawi dalam kondisi tertentu bukan berarti kita tidak bersyukur tapi lebih ke instropeksi diri. Keponakanku ada yang ABK, kami keluarga besar mensupport buat kakak dan keponakan, alhamdulillah sekarang keponakan ini sudah menikah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *