Trading For Living? Why Not? Dengan InvestasiKu, Aku Mewujudkannya

Trading bisa jadi mata pencaharian? Tentu saja bisa, aku sudah menjalaninya. Memang baru 6 bulan ini aku jalani, tapi proses untuk menuju ke sana butuh bertahun-tahun dan melalui rollercoaster yang tidak sedikit. Alhamdulillah dengan waktu yang cukup panjang, aku bisa ada di titik yakin bahwa Trading for Living itu nyata adanya. Trading tidak lepas dari bantuan aplikasi untuk bertransaksi, dan InvestasiKu adalah jawaban dari platform apa yang tepat untuk memulai investasi.

Kecemplung Dunia Trading

Sesungguhnya bisa ku katakan jalan hidup yang memperkenalkanku dengan dunia trading. Pernah merasa menyesal, namun kini berubah menjadi bersyukur. Dengan terjalnya lika liku dunia trading membuatku banyak belajar.

Tahun 2013, ketika aku diterima kerja pada suatu lembaga financial services menjadi awal di mana aku harus berkenalan dengan dunia investasi. Kenapa aku katakan harus? Yap karena aku menjadi Person In Charge (PIC) untuk aplikasi pencatatan investasi pada kantor tersebut.

Mungkin bisa dibilang aku harus mengucapkan banyak terima kasih pada atasanku dulu yang telah memberi tugas tersebut. Kalau bukan karena penugasan tersebut, mungkin aku tidak sampai ke titik sekarang.

Menjadi PIC atas sebuah aplikasi pencatatan investasi membuatku harus memahami detail alur aplikasi tersebut. Aku memang bukan sebagai user yang menggunakan, namun aku harus bisa analisa ketika user mengalami hambatan dalam penggunaan aplikasi tersebut. Mau tidak mau aku harus belajar. Dan ketika itu aku langsung dicemplungkan oleh atasan untuk menjadi perantara antara user dan vendor penyedia aplikasi.

Akhirnya aku berkenalan beberapa instrument investasi yang memang menjadi instrument andalan kantorku untuk berinvestasi. Instrument tersebut antara lain adalah obligasi, saham, sukuk dan deposito.

Kalau deposito tidak asing bagiku, namun ketiga lainnya sungguh sangat asing. Aku juga sempat berguru pada Finance & Investment Head di kantorku. Untuk memahami alur aplikasi tentu harus memahami proses real yang sesungguhnya, itu prinsipku. Pelan-pelan aku bisa memahami perbedaan instrument investasi tersebut.

Tapi aku tidak cukup puas, kata orang kalau tidak nyemplung sendiri tidak manteb ilmunya. Aku memutuskan untuk  membuka akun pada satu sekuritas dengan maksud bisa merasakan dan mempelajari langsung transaksi pada instrument saham. Sehingga jika ada trouble pada aplikasi pencatatan investasi di kantor, aku akan lebih mudah untuk melakukan troubleshooting.

Aku ingat ketika itu aku mulai dengan modal Rp 5.000.000,-. Uang tersebut adalah idle cash yang ada di rekeningku. Awal punya akun di sekuritas tersebut, aku sama sekali tidak mengetahui bagaimana analisa saham yang sesungguhnya.

Langkah awalnya aku belajar bagaimana melakukan beli dan jual instrument pasar saham pada sekuritas. Rekomendasi beli dan jual ini aku diberitahu oleh teman yang memang sudah terjun duluan di dunia trading saham. Ketika mendapat keuntungan atau yang lebih dikenal dengan istilah cuan, aku berpikir bahwa aku juga harus bisa melakukan apa yang temanku lakukan, yaitu mengetahui saham mana yang harus dipilih, mengetahui kapan harus beli dan jual.

Belajar Analisa Saham Untuk InvestasiKu

Aku ingat, ketika memulai belajar analisa saham diawali dengan pertanyaan “kamu mau jadi trader jangka apa?” Jadi ketika memutuskan menjadi seorang trader, langkah awal yang harus dilakukan adalah tanyakan ke diri sendiri nantinya pola trading kita akan seperti apa. Ada 4 time frame trading yang bisa dipilih oleh seorang trader :  Scalper, One Day Trading, Swing, dan Invest.

Pemilihan time frame ini penting untuk melakukan analisa saham serta waktu beli dan jual. Untuk awal mula, aku memilih time frame One Day Trading. Menurut aku ini cocok untuk memulai karena  terjun ke dunia saham itu kita sebagai trader harus mempunyai psikologi trading. Psikologi memiliki peranan penting dalam trading saham. Seorang trader dengan analisis yang brilian sekalipun tidak akan pernah menjadi trader yang sukses jika tidak dapat menguasai psikologinya sendiri.

Trading For Living

Pandemi mengubah segala aspek kehidupan termasuk di antaranya regulasi sekolah. Semua yang awalnya tatap muka berubah menjadi tatap layar. Ini juga berpengaruh ke kehidupan keluargaku. Aku yang mempunyai Anak Berkebutuhan Khusus harus mencari cara efektif agar dia mau belajar online. Karena sesungguhnya anak ABK itu sangat tidak nyaman dengan cara belajar online.

Keadaan ini yang mengharuskan aku menghentikan kegiatan kerja dari kantor, karena harus menemaninya bersekolah dari rumah. Keadaan ini pun yang membuat aku mengubah sistem pendapatan aku yang semula berawal dari gaji menjadi full dari trading. Keputusanku ini didukung oleh ilmu dan pengalaman yang aku dapat dari menjadi seorang PIC aplikasi pencatatan investasi sejak tahun 2013.

Formula Trading For Living

Apa yang aku lakukan sehingga bisa membuat trading menjadi sumber mata pencaharianku. Kuncinya ada 3+1 yaitu 10% dana, 20% skill, 70% psikologi trader + pemilihan aplikasi trading yang tepat.

10 % Dana

Dana menjadi komponen yang mutlak untuk seluruh instrument investasi. Karena ini yang digunakan untuk melakukan transaksi. Dana yang digunakan sebaiknya dana idle atau dana yang memang benar-benar nganggur . Tidak disarankan untuk menggunakan dana harian apalagi dana dari hasil pinjaman.

20 % Skill

Kemampuan untuk menganalisa saham ini perlu dikuasai agar kita tidak tertipu atau ikut alur rekomendasi yang salah. Dengan kemampuan menganalisa saham ini selain bisa menentukan emiten saham yang mau dibeli, bisa juga menentukan kapan sebaiknya emiten tersebut dibeli atau dijual.

Kalau merasa ilmu trading saham itu banyak, maka kembali lagi ke prinsip time frame di awal. Cara analisa masing-masing time frame berbeda-beda.

70 % Psikologi Trader

Mengapa ini persennya paling besar. Karena memang psikologi mempunyai peranan sangat besar dalam melakukan transaksi jual beli. Psikologi itu seperti apa contohnya, misal seorang trader sudah punya barang A, sudah cuan 3%, namun karena menginginkan keuntungan yang lebih besar maka emiten tersebut tidak dijual, dan beberapa waktu kemudian IHSG merah sehingga harga turun dan menjadi rugi.

Aku punya cara cukup sederhana dalam menyikapi psikologi trader ini. Prinsipku aku tidak ambil untung besar, yang penting rutin. Bagaimana itu penerapannya ? Ilustrasinya ada pada gambar ini :

Secara kasat mata 1% memang kecil, tapi kalau rutin bisa menghasilkan. Jika sudah pandai mengelola psikologi trading masing-masing angka 1% ini bisa naik. Misalnya jadi 2%, namun jangan berharap bisa naik hingga 10% karena itu sangat susah untuk naik 10% dalam 1 hari jika dalam kondisi normal. 

Pemilihan Aplikasi Trading Yang Tepat Dengan InvestasiKu

Dana sudah ada, skill udah punya, psiklogi trader sudah mumpuni terakhir tinggal pemilihan tools. Tools ini berupa perangkat (Handphone atau Laptop) dan juga aplikasi. Aplikasi yang ngelag akan berdampak pada keputusan yang dibuat. Saat ini memang aku mempunyai beberapa akun trading dari beberapa sekuritas, karena setiap time frame aku bedakan akunnya.

Beberapa akun trading, aku buat dengan cara mendatangi kantor cabang dan mengisi formulir. Namun, dengan perkembangan teknologi semakin maju membuat pembukaan rekening dapat dilakukan tanpa mendatangi kantor, dilakukan secara online. Bagaimana caranya?

InvestasiKu, Solusi Untuk Kebebasan Finansial

Aku memilih memutuskan untuk menambahan satu akun tradingku di InvestasiKu. Sebenarnya InvestasiKu bukan hanya untuk trading saham ada beberapa produk investasi yang ditawarkan :

Namun saat ini yang aku gunakan adalah untuk instrument saham saja. Aku sangat merasakan kemudahan saat membuka akun serta rekening di InvestasiKu ini. Semua dilakukan online,  aku tidak perlu keluar rumah dan bahkan tidak perlu isi dokumen yang berlembar-lebar sudah bisa melakukan transaksi dengan mudah.

Aku membandingkan dengan buka akun di tempat lain, ini yang paling cepat bisa selesai pembuatannya. Sehingga aku bisa melakukan transaksi segera. Selain itu, setelah aku ngulik ternyata banyak benefit yang bisa diperoleh dari InvestasiKu ini, terutama buat investor pemula. Apa saja itu?

Benefit Yang Diperoleh Dari InvestasiKu :

1. InvestasiKu menyediakan video edukasi tentang investasi yang selalu uptodate
2. Ada event trading bareng coach
3. Diberikan trading ideas
4. Ada stock call
5. Ada fitur financial check up
6. Fee transaksi jual beli yang relatif murah
7. Registasi yang mudah
8. Aman dan terjamin, karena sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK

Kalau teman-teman berniat berinvestasi dan buka akun di InvestasiKu, caranya mudah cukup lakukan download aplikasi InvestasiKu, kemudian lengkapi data diri sesuai petunjuk yang ada. Tidak lama kemudian, sistem akan memberikan feedback  verifikasi dan akun di InvestasiKu sudah aktif. Nah untuk bisa melakukan transaksi, maka teman-teman dapat melakukan pembukaan Rekening Dana Nasabah (RDN). Semua dilakukan via aplikasi dan proses aktifnya maksimal 3 hari kerja. Ketika RDN sudah aktif, maka teman-teman akan memperoleh email pemberitahuan bahwa rekening sudah aktif.

Atau jika teman-teman ingin langsung mendaftar, bisa klik gambar di bawah ini :

Semoga artikel ini bisa memberikan pandangan teman-teman mengenai trading for living. Artikel ini adalah murni sharing tentang pengalaman aku melakukan trading for  living. Pilihannya kembali ke teman-teman sekalian. Selamat berinvestasi dengan InvestasiKu 🙂 .