Investment dan Money Parenting
Financial

Menyongsong Masa Depan Cerah Dengan Investasi dan Money Parenting

Investasi, apa itu?”

Itulah pertanyaanku ketika duduk di bangku kuliah. Di sela-sela pelajaran dan bimbingan, aku suka melihat dosenku mengambil waktu untuk mengurus investasinya. Karena penasaran, aku suka bertanya tentang apa yang beliau lakukan itu. Dan beliau pun menjelaskan kalau dia sedang memantau pergerakan investasi yang dilakukannya. Ok baik, aku hanya mendengarkannya saja, seraya setelah itu aku suka googling tentang istilah-istilah yang suka beliau sebutkan.

Pengajaran Tentang Uang Saat Kecil

Flashback ke masa lalu, aku memang dibesarkan dari Papa dengan title Kepala Sub Bagian Keuangan, namun aku tidak pernah diajarkan mengenai investasi. Kalau menabung memang selalu diajarkannya. Kalau ada yang berkata menabung kan berarti investasi, menurut aku tidak demikian.

“Menabung selalu diajarkan, Investasi  tidak”

Yap, dulu Papa selalu mengajarkanku untuk menyisihkan setiap uang yang aku dapatkan baik itu hadiah maupun jatah jajanku. Yah, ini mungkin standar, cuma bagiku saat itu adalah suatu pelajaran baru. Aku begitu senang ketika di akhir minggu aku bisa memberikan ke Papa sebuah amplop berisikan kumpulan uangku. Oleh Papa, uang tersebut dikumpulkan lalu dimasukkan ke dalam tabungan di bank.

Dulu aku berpikiran “buat apa aku menabung, toh ada Papa yang memenuhi semua kebutuhanku” . Lalu Papa memberiku penjelasan pelan-pelan dan tidak memaksa pemahamanku. Papa adalah orang yang bertanggung jawab dengan keluarganya. Aku melihat Papa bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga termasuk menyekolahkanku. Dari apa yang Papa lakukan inillah aku jadi paham maksud Papa memintaku menabung.

Papa juga tidak pernah berhutang ke manapun ketika memenuhi kebutuhan keluarga. Beliau tidak suka berhutang. Menyiksa, katanya. Kondisi ini terus berlangsung hingga aku menamatkan sekolah  tingkat atas (SMA). Setamat SMA, Papa menyerahkan tabungan kecilku, membalikkan tabungan yang semua nama Papa menjadi namaku. Papa mengatakan “kini giliran kamu yang bertanggung jawab atas uangmu sendiri, pesan papa hanya gunakan sebaik-baiknya, jangan lupa sering bantu orang”.

Pelajaran Uang ala PapaApakah yang diajarkan Papaku ini adalah bagian dari Money Parenting? Yuk kita bahas !

Pengertian Money Parenting

Sesuai yang aku baca di website eastpring.id, Money Parenting adalah proses pembelajaran anak tentang tanggung jawab keuangan dan sosial saat memperoleh uang.

Eastpring juga sudah melakukan studi perdananya bahwa pada survey ke 10.000 orang tua di 9 pasar Asia, mereka menemukan ada 98% orang tua di Indonesia setuju bahwasanya Money Parenting ini sangatlah penting. Namun demikian, dalam hal mengasuh atau pengelolaan uang, rata-rata indeks kepercayaan orang tua berada pada 0,65 (berarti hanya 1 yang benar-benar yakin).

Money Parenting di AsiaAku bisa mengatakan apa yang diajarkan Papaku adalah bagian dari Money Parenting. Mengapa?Melalui instruksi “sisihkan uang jajanmu”, mindset aku terbentuk untuk menyisihkan sebagian uang jajan yang aku terima. Dengan mindset  demikian aku pun belajar untuk mengatur uang yang aku terima dan mengeksekusi apa yang ku pelajari.

Selain itu cara beliau memberikan kepercayaan aku pada usia 17 Tahun, mengajarkanku lebih bertanggung jawab terhadap apa yang sudah aku tanam bertahun-tahun. Aku jadi lebih banyak belajar mengenai pengelolaan uang, bagaimana mendapatkan uang lebih, hingga aku bisa belajar berinvestasi.

Hingga kini di saat aku dianugerahi anak berkebutuhan khusus yang notabenenya membutuhkan dana ekstra, aku tidak begitu khawatir karena aku sudah bisa mengatur keuangan sebagai orang tua anak berkebutuhan khusus.
Yang menjadi PR aku saat ini adalah bagaimana mengajarkan anakku tentang cara menggunakan dan mengelola uang.

Efektifitas Money Parenting

Sebenarnya tidak ada parameter yang baku yang dapat dipergunakan orang tua dalam mengukur efektifitas money parenting. Sehingga ada orang tua di Indonesia yang memang sudah yakin berhasil mengajarkan mengenai pengelolaan uang kepada anak mereka, ada juga yang masih ingin menambah pengetahuan mengenai keuangan untuk menjadi fasilitator untuk anak mereka hingga mencari info apa yang dilakukan orang tua lain.

5 Kepribadian dalam Money Parenting

Nah untuk mendukung bagaimana efektifitas money parenting, Eastpring membagi kepribadian dalam money parenting menjadi 5 jenis, yaitu :

Tipe Money Parenting

Secara singkat jenis ini didasarkan kepada :

  • orang tua yang ingin ‘aktif’ dan secara aktif mengajar anak mereka, dengan mereka yang meyakini bahwa seorang anak dapat belajar paling baik melalui pengalaman mereka sendiri.
  • mereka yang menganggap money parenting sebagai hal yang sangat penting, dengan mereka yang menganggapnya kurang penting.
  • orang tua yang berkeyaninan bahwa mereka memiliki pengetahuan keuangan yang cukup untuk mengajar anak mereka, dengan mereka yang tidak memiliki pengetahuan tentang uang.
  • mereka yang melihat diri mereka sebagai pengajar yang berhasil, dengan mereka yang tidak berhasil.

Untuk mengetahui sebagai orang tua masuk tipe yang mana, kita dapat berkunjung ke website Eastpring. Ada beberapa pertanyaan yang diajukan untuk menentukan kita sebagai orang tua masuk ke jenis Money Parenting  yang mana. Dengan adanya pembagian ini, orang tua bisa menyusun metode pengajaran mengenai uang kepada anak.  Diharapkan orang tua semakin meningkat kepercayaan diri dalam melatih pengelolaan keuangan yang bijak kepada anak.

Tipe Money Parentingku

Profil persona Money Parenting-ku

5 Cara Untuk Money Parenting

5 Cara ini adalah saran para ahli untuk memulai money parenting :

  1. Mulailah sejak dini
    Ada riset menunjukkan bahwa usia yang baik untuk memulai adalah saat anak beranjak 3 tahun. Lalu saat umur 4 hingga 5 tahun, orang tua bisa menjelaskan pentingnya kebiasaan berbelanja dan menyisihkan sebagian uang. Dan pada usia 7 tahun sudah bisa mulai membuka rekening tabungan.
  2. Memimpin dengan teladan

    “children see, children do”

    Ingat istilah tersebut? Sama dalam prinsip ini, jadilah orang tua yang dapat dijadikan teladan dengan tidak berlebih-lebihan dalam melakukan pengeluaran, menabungkan sebagian penghasilan yang diperoleh. Dengan begini anak bisa melihat contoh dari orang tuanya sendiri.

  1. Memulai dari hal kecil
    Mulailah memberikan uang saku dan bantulah anak menghargai usaha agar mendapatkan “uang lebih” serta paham batasan jumlah yang anak miliki.
  2. Buat mereka bekerja untuk itu
    Buat mereka paham bahwa uang itu didapatkan dengan kerja keras, bukan jatuh dari langit maupun pohon. Tujuannya apa? Agar nantinya saat anak tumbuh dewasa mereka tidak bertanya-tanya lagi mengapa mereka harus bekerja untuk sesuatu yang dulunya mereka dapatkan dengan gratis.
  3. Bantu mereka menabung & menumbuhkan tabungannya
    Sedari kecil ajarkan serta tumbuhkanlah sifat rajin menabung dan menumbuhkan apa yang ditabung. Bisa dengan membuatkan celengan, dan beri petunjuk bahwa jika ada uang dapat diletakkan di celengan dan semakin sering mengisi celengan itu, maka uang tabungannya akan semakin banyak. Saat mereka ingin belanja, buatlah pilihan bijak agar tabungannya tidak berkurang banyak.

Kapan Mulai Investasi ?

Pertanyaan ini kerap kali jadi dilema, “kapan mulai investasi?” . Kenapa jadi dilema? Bisa jadi karena ada pemahaman yang salah mengenai investasi, bisa juga karena pengetahuan yang minim mengenai hal ini, atau tidak paham harus mulai dari mana , di mana atau kapan.

rahasia tajirAku sempat mengikuti webinar “Rahasia Tajir Orang Tionghoa”, dengan narasumber Bapak Ben Lawson sebagai Founder Invesnow dan Yovan Santana sebagai Relationship Manager PT Eastspring Investments Indonesia. Dalam webinar tersebut dibocorkan 5 prinsip orang Tionghoa yang bikin mereka tajir, yaitu :

  1. Hemat
  2. Anti ngutang untuk gaya hidup
  3. Pekerja keras
  4. Manajemen Keuangan ketat
  5. Investasi sejak dini

Sesuai prinsip orang Tionghoa itu, maka investasi sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Di mana? Nah ada satu tempat investasi yang tidak hanya aman, tetapi juga menyediakan saran investasi disesuikan dengan kebutuhan, yaitu Invesnow.id. Invesnow adalah layanan yang menyediakan agen professional yang sudah terverifikasi dan berpengalaman dalam mengelola investasi reksadana.

Tim Investnow sudah berpengalaman di industri keuangan, mereka akan memberikan layanan analitis dan rekomendasi berdasarkan kebutuhan nasabah. Tim Investnow juga menyediakan saran investasi dan pilihan produk dengan mengukur risiko yang tepat dan potensi imbal hasil untuk nasabah.

Alasan Mengapa Harus Berinvestasi di Invesnow

Sebagai investor tentunya wajib mengetahui bibit, bobot dan bebet dari suatu lembaga penyedia investasi. Ini alasan mengapa Invesnow adalah pilihan yang tepat :

  1. Aman
    Invesnow sudah mengantongi izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan. Izin usaha berupa perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Perantara Pedagang Efek yang khusus didirikan untuk memasarkan Efek Reksa Dana ( sesuai dengan Peraturan OJK Nomor 39/POJK. 04/ 2014 ).
  2. Invesnow bekerja sama dengan berbagai Manajer Investasi dengan performa terbaik , dengan kriteria :
    1. Hanya reksa dana dengan minimal nilai Bintang 3 ke atas versi Infovesta yang dipilih. Reksa danatersebut juga wajib memiliki dana kelolaan lebih dari Rp. 25 (dua puluh lima) miliar agar terhindar dari kemungkinan likuidasi reksa dana.
    2. Walaupun tidak ada jaminan bahwa kinerja di masa datang akan positif atau mengalahkan indeks, namun setidaknya reksa dana yang Invesnow jual sudah dinilai memiliki kinerja historis unggul, dikelola oleh Manajer Investasi berpengalaman, dan memiliki Corporate Governance yang baik.
    3. Invesnow juga melakukan review berkala atas kinerja reksa dana dan Manajer Investasi agar memberikan rasa aman berinvestasi bagi investor.
  3.  Ada beragam produk reksa dana tersedia
    ragam reksa dana di Investnow
  4. Beli reksa dana langsung melalui website secara online
    Semua transaksi mulai dari pendaftaran, pembelian hingga penjualan dilakukan secara online, sehingga ringkas tidak perlu repot lagi mendatangi tempatnya.
  5. Berinvestasi sesuai profil risiko
    Profil risiko yang dimaksudkan di sini adalah rendah, moderate atau agresif. Tim dari Invesnow akan membantu para investor untuk memilihh produk sesuai dengan profil risiko ini.
  6. Dana investasi yang sangat terjangkau
    Hanya dengan Rp 10.000,- sudah dapat berinvestasi.
  7. Tidak ada pajak
    Keuntungan dari reksa dana bukan merupakan objek pajak. Sehingga investor dibebaskan dari pajak.

Tidak ada kata “tidak” untuk berinvestasi. Apalagi kalau sudah menjadi orang tua. Dengan berinvestasi kita sebenarnya tidak hanya investasi terhadap uang, tapi juga investasi ilmu. Karena ilmu ini yang dibutuhkan untuk mengajarkan kepada anak-anak nantinya.

Masi nunda-nunda berinvestasi? Jangan yah 🙂

 

Referensi :
https://invesnow.id/
https://www.eastspring.com/

Silahkan tinggalkan jejak, tapi jangan link hidup yahh :)

22 Komentar
  • Bambang Irwanto

    Money Parenting memang ahrus diajarkan anak-anak sedini mungkin ya, Mbak. Jadi nantinya mereka terbiasa mengelolah uang sampai besar nanti.
    Kalau saya dulu, selalu diingatkan kalau punya uang, jangan dihabiskan. Jajan pun harus ada uang kembaliannya untuk disimpan. Terus kebutuhan akan dibelikan, tapi keinginan harus usaha dulu. Ya paling bisa nabung uang jajan dulu.. itulah yang saya terapkan pada krucil juga.

  • Sari

    Sudah diajarkan menabung sejak kecil, apapagi ada tabungan kelas, yang masih manual, nabung untuk perpisahan, lambat laun nabung di bank, pakai nama sendiri, tapi yg buka rekening dari ortu. Kebiasaan baik memang harus diterapkan dari dini

  • Ayu Natih Widhiarini

    Beruntungnya aku bisa baca tentang money parenting ini sehingga tahu guideline dasar gimana membiasakan anak untuk menghargai uang, menabung, bekerja keras.

    Baiklah, akan saya coba terapkan ke ponakan saya yang akan menginjak usia 3 tahun

    • Faradila Putri

      Jaman sekarang penting banget nih mengajarkan literasi keuangan ke anak-anak. Anw klo di webnya bisa ikutan quiznya juga ga mbak?

  • kania

    Setuju kak akan pentingnya investasi untuk berjaga-jaga di masa depan tapi saya belum nih kalo inestasi ke reksadana . Saat ini lebih ke properti. Makasih informasinya untuk referensi investasi saya

  • Nurul Fitri Fatkhani

    Ya, saya setuju sekali, Mbak. Memiliki investasi itu penting selain memiliki tabungan. Karena biasanya tujuan dan peruntukannya beda. Untuk investasi berupa reksadana saya masih belum menguasai, masih harus belajar terus kalau ingin terjun ke investasi reksadana

  • Akarui Cha

    Anti ngutang buat gaya hidup sih yang paling penting diajarkan juga ke si kecil. Termasuk pesan bahwa uang nggak akan dengan mudah didapat, maka pemanfaatannya pun perlu cermat.

    Keren deh didikan papanya.

  • YSalma

    Setuju kalau money parenting diajarkan semenjak usia dini, secara anak tidak selamanya dengan orangtuanya.
    Untuk investasi, sekarang semakin mudah dan banyak pilihan juga ya, tapi tentunya pilih yang benar-benar bisa dipercaya, salah satunya mungkin di Invesnow ini..

  • Fenni Bungsu

    Noted nih kak Nita, selain anak² diajarkan tentang menabung dan mengelola keuangan, penting juga diberikan pemahaman bahwa uang yang harus didapatkannya itu adalah dengan kerja keras.

  • Mei Daema

    Mba Nit, wah aku jadi makin terbuka baca artikelnya ini soal literasi keuangan, jadi nanti kedepannya bisa jadi pembelajaran aku untuk mengajarkan ini sama anak-anak soal money parenting ini, termasuk emaknya juga niy biar ga boros-boros

  • Lintang

    Bener sih kalau harus mengajarkan money parenting sejak dini. Setidaknya mengenalkan konsep finansial sederhana pada anak-anak. Minimal dengan menyisihkan sebagian uang jajan. Yah, meskipun mikirnya kalau orang tua bisa memenuhi semua kebutuhan anak. Tapi kan ngga selamanya, ya..

  • Didik

    Berhutang ini ngga masalah sih selama bs membayar cicilannya. Aku kadang selalu pake kartu kredit utk membayar. Alasannya ya praktis aja sih. Biar ga bawa uang kmn2. Asal kita disiplin membayarnya, berhutang jg ada manfaatnya. Pokoknya tinggal kita pintar mengelola keuangan kita sih.

  • Heizyi

    Aku kira money parenting itu apa kak. Ternyata kebiasaan orangtua dalam mengatur keuangan yang diturunka kepada anak ya.

    Wahhh menarik. Jadi bisa ajarkan anak berhemat sejak dini

  • Arai Amelya

    Wah ulasannya bagus banget nih kak. Bakal aku pelajarin biar nanti kalau udah menikah dan dikaruniai buah hati, siap memberikan wejangan money parenting. Karena emang sepenting itu yah ngajarin soal finansial ke anak, makin dini makin baik!

  • Jihan

    Bener banget mba, penting banget memahamkan dan mengajarkan pada anak soal pengelolaan keuangan sejak dia kecil yaa, Semua demi diri sendiri dan masa depannya sih

  • Shyntako

    soal money parenting ini penting yaaa jadi mengajarkan anak pentingnya finansial sejak kecil, jadi anak punya contoh cara mengatur keuangan dari orang tuanya, soal investasi, eastpring tuh memang andalanku juga sejak dulu

  • hallowulandari

    ngajarin pengaturan keuangan sejak dini sembari kasih contoh langsung emang paling bener ya, meskipun money parenting baru aku denger tapi bersyukur mamak aku udh ngajarin ini sejak aku piyik hihi

  • lendyagassi

    Agak getir juga membaca mengenai money parenting ini..
    Dan benar sekali bahwa Children See, Children Do.
    Sebelum menyalahkan lingkungan atas kebiasaan anak, lebih baik koreksi dulu ke dalam diri sendiri sebagai orangtua.

  • Lasmicika

    Kecerdasan finansial ini ada kaitan erat dengan kemampuan mengambil keputusan menurut saya. Jadi perlu diajarkan n dipelajari anak.

  • Yulia Rahmawati

    Dulu waktu kuliah, ada yang investasi tanah, saya abaikan karena nggak mengerti dan aneh, sekarang baru paham kalau berinvestasi menjadi bagian dari menabung.

  • Qoty Intan Zulnida

    kalo menurut saya money parenting emang perlu banget diajarkan sejak dini ke anak-anak. saya sependapat dengan hal ini. caranya pun bisa beragam, bisa dengan mengajak, memberi contoh maupun dengan bercerita atau membacakan cerpen yang berkaitan dengan hal ini

  • Witri

    Money parenting emang wajib banget diajarkan sedari dini, anakku 7 tahun juga udah aku ajarin. Aku kasih uang jajan buat sehari, kalau udah habis ya udah dan emang enggak pernah aku perbolehkan hutang. Kalau uang jajannya sisa ya kusuruh menabung.

Tinggalkan Balasan ke lendyagassi Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *