8 Contoh UMKM yang Paling Populer dan Diminati di Indonesia
Usaha mikro memiliki peran penting dalam perekonomian nasional, karena menjadi penggerak roda ekonomi masyarakat menengah ke bawah. Contoh UMKM yang populer dikalangan masyarakat yaitu dalam bidang makanan, fashion, maupun hasil bumi.
Produk digital juga banyak diminati, dengan adanya perubahan gaya hidup. Saat ini, banyak yang beralih ke bisnis digital karena banyak keunggulan yang diperoleh. Terlebih hampir semua jenis usaha bisa dipasarkan melalui digital atau online.
8 Contoh UMKM yang Paling Populer dan Diminati
Usaha mikro lebih terkenal dengan sebutan UKM atau UMKM, namun apakah kamu sudah tahu bahwa keduanya berbeda?
Perbedaan ukm dan umkm perlu kamu pahami sebelum mulai membangun bisnis. UKM singkatan dari Usaha Kecil Menengah, sedangkan UMKM yaitu Usaha Kecil Mikro dan Menengah.
Kedua usaha tersebut berbeda dalam hal modal awal, kekayaan bersih secara keseluruhan, laba bersih dan kotor dalam satu tahun, hingga pajak penghasilan. Walau begitu, usaha kecil, mikro, maupun menengah berperan besar dalam perekonomian nasional.
Hal tersebut karena dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan devisa negara, dan paling utama pemerataan ekonomi hingga kalangan bawah. Untuk itu, di Indonesia jumlah UMKM mencapai 64 juta.
Adapun contoh UMKM yang populer, yaitu:
1. Bisnis Makanan Tradisional dan Modern
Bisnis kuliner selalu menjadi pilihan populer di kalangan UMKM. Dari makanan tradisional khas nusantara seperti sate dan bakso, hingga makanan modern kekinian. Misalnya kafe yang menyajikan kopi spesial dan makanan penutup kekinian. Bisnis kuliner terus mengalami perkembangan dengan mengedepankan inovasi dan kreasi baru.
2. Fashion dan Aksesoris
Industri fashion lokal terus berkembang pesat dengan banyaknya desainer muda yang berkreasi. Produk seperti pakaian batik modern, hijab fashion, serta aksesoris unik menjadi incaran konsumen baik di pasar domestik maupun internasional.
3. Produk Kriya atau Kerajinan Tangan
Produk kerajinan tangan tidak kalah populer. Terutama yang memanfaatkan hasil alam, seperti anyaman bambu, ukiran kayu, hingga keramik dari tanah liat.
4. Produk Kecantikan dan Perawatan Tubuh
Produk perawatan kulit dan kosmetik lokal semakin diminati karena kualitas yang tidak kalah bersaing dengan produk internasional. Banyak UMKM di sektor ini yang menawarkan produk organik dan ramah lingkungan.
5. Teknologi dan Digital
UMKM di bidang teknologi, seperti pengembang aplikasi dan layanan digital, sedang mengalami pertumbuhan pesat. Startup yang menawarkan solusi digital untuk bisnis atau kebutuhan sehari-hari memiliki pasar yang menjanjikan.
6. Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan dengan Produk Olahannya
Industri pertanian, perkebunan, maupun peternakan yang mencakup budidaya tanaman pangan, hortikultura, dan produk olahan seperti selai, saus, susu, dan camilan sehat semakin berkembang. Pasar untuk produk organik juga menunjukkan tren positif di era digitalisasi saat ini.
7. Pendidikan dan Pelatihan
Sektor pendidikan, terutama dalam bidang digital dan teknologi mengalami perkembangan pesat. Banyak platform pendidikan, seperti kursus dan pelatihan online untuk berbagai kalangan, dari pelajar, mahasiswa, hingga umum yang dapat diakses secara daring.
8. Layanan Jasa
Layanan jasa mencakup bidang fotografi, desain grafis, konsultasi bisnis, maupun digital marketing cukup populer di kalangan milenial dan Gen Z. Tidak heran jika banyak UMKM dalam bidang jasa atau layanan kreatif.
UMKM di Indonesia memiliki potensi besar untuk terus berkembang. Apalagi adanya Pinjaman Kelompok Amartha membuka peluang besar untuk mengembangkan bisnis lebih baik.
Amartha sendiri merupakan microfintek peer-to-peer lending yang berizin dan diawasi OJK. Menawarkan berbagai produk pembiayaan seperti Pinjaman Kelompok dengan proses mudah, dana cepat cair, dan adanya pendampingan berkala.