
Masyarakat Adat dan Kontribusinya Dalam Menjaga Bumi
“Menerawang menembus awan
Jauh tinggi disana
Ku teringat tanah asalku
Irian JayaLama sudah aku merantau
Jauh dari negriku
Rindu aku rindu sungguh aku rindu
Bertemu denganmuIrian Jaya Engkau yang ku bangga
Ditimur berdiri gagah
Pintu gerbangnya persada, Indonesia
Irian Jaya engkau bunga bangsa
Walau jauh di sana
Engkau tetap ku cinta, Irian Jaya”
Tanah Papua, Mutiara Hitam-ku
Yah, Irian Jaya yang kini telah berganti nama dengan Papua selalu mengingatkanku dengan tempat di mana aku dibesarkan. Lagu yang tertulis di atas bisa mewakili perasaanku ketika aku mendengar bahwa Traveloka mau mewujudkan impian untuk eksplor dunia jadi nyata dengan caraku sendiri. Tak pelak air mataku ikut tumpah memutar kembali semua kenanganku ketika berada di Papua. Aku rindu Papua.
Fix, I miss Papua!
Tanah Papua mengajarkan ku banyak hal. Keberagaman budaya, toleransi umat beragama, pergaulan yang tidak monoton. Aku menghabiskan masa kecilku di Papua. Mulai dari usia bayi hingga usia SMA, aku jalani di Papua. Mulai dari belajar berjalan hingga belajar berbagai ilmu pengetahuan, semua di tanah Papua. Aku jadi punya banyak teman dengan beragam latar belakang dan budaya. Aku memang bukan asli Papua, tapi karena separuh dari umurku aku habiskan waktu di Papua. Aku merasa darah Papua ikut mengalir di darahku.
Masyarakat Adat Papua
Lima belas tahun di Papua membuatku kenal tentang masyarat adat Papua. Meski di kala sekolah kami tidak diajarkan bahasa Papua, namun kami dikenalkan dengan beragam adat dan budaya Papua.
Namun ternyata aku hanya mengenal dan sekedar tahu. Tidak menyelami lebih dalam kalau ternyata masyarakat adat punya andil dalam menjaga dan melindungi bumi ini. Lho kenapa ??
Sebelum menjawab “kenapa” sebaiknya pahami lebih dalam lagi mengenai masyarakat adat. Pada Kamis, 6 April 2023, aku mengikuti Online Gathering dari #ecobloggersquad mengangkat tema “Peran Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal dalam Menjaga Bumi”. Online gathering ini menghadirkan Rukka Sombolinggi sebagai Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN).
Menurutnya berkat masyarakat adat dan komunitas lokal saat ini, kota di seluruh dunia masih lestari. Dan jangan lupa berkat mereka juga, udara sega masih tersedia di perkotaan . Jadi apa sebenarnya masyarakat adat?
Masyarakat Adat adalah kelompok masyarakat yang memiliki sejarah asal-usul dan menempati wilayah adat secara turun-temurun. Masyarakat Adat memiliki kedaulatan atas tanah dan kekayaan alam, kehidupan sosial-budaya yang diatur oleh hukum adat, dan lembaga adat yang mempertahankan keberlanjutan kehidupan Masyarakat Adat sebagai komunitas adat.
Peran Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal Dalam Menjaga Bumi
Sebagai masyarakat yang mungkin saat ini tinggal di perkotaan, yang belum paham peran masyarakat adat, mudah-mudahan dengan membaca ini bisa memahami. Bbahwa peranan mastarakat adat itu amat sangat penting bagi kelangsungan masyarakat di kota.
Ini adalah peran masyarakat adat dalam menjaga bumi :
- Melindungi dan Menjaga Hutan
Masyarakat adat biasa menggantungkan hidup pada lingkungan sekitar. Oleh sebab itu mereka akan berusaha sekuat mungkin untuk menjaga hutan tersebut. Dengan begini maka keanekaragaman hayati masi terjaga dengan baik. - Menjaga Kelangsungan Hidupnya Flora & Fauna
Sebagian besar kehidupan flora dan fauna berada di hutan. Dengan adanya masyarakat adat yang merupakan “teman” bagi mereka, maka kelangsungan hidupnya jadi terjaga. - Menjaga Kelestarian Lingkungan
Dengan terlindunginya hutan dan terjaganya kelangsungan hidup flora dan fauna maka sudah bisa dipastikan lingkungan tempat kehidupan ini terjaga kelestariannya.
Siapa Itu AMAN ?
Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) adalah organisasi kemasyarakatan (ORMAS) independen yang anggotanya terdiri dari komunitas-komunitas Masyarakat Adat dari berbagai pelosok Nusantara. AMAN ini terdaftar secara resmi di Departemen Kehakiman dan Hak Azasi Manusia sebagai Organisasi Persekutuan.
Hadirnya AMAN untuk mewujudkan kehidupan yang adil bagi seluruh Masyarakat Adat. Dengan adanya AMAN hak Masyarakat Adat Nusantara terus diperjuangkan.
Anda Mungkin Suka Juga

Review Sinetron ANTV : Bintang Samudera
19 September 2022
Behind The Scenes (BTS) Koplo Superstar ANTV, Merangkul Keberagaman Peserta Unik Hingga Disabilitas
13 Agustus 2022