Cara Mengatasi Redirect di WordPress

10 Juli 2022

“Bebenah Blog”

Yap, beberapa waktu belakangan ini aku lagi ngeramut blog ku ini. Merawat blog seharusnya hal rutin yang perlu blogger lakukan supaya blognya terawatt dengan baik. “Lho? Itu blog atau anak?” hehe… ya bisa jadi kayak anak,kalau merawat anak, tumbuh kembang ank jadi optimal, begitupun dengan blog, kalau merawat blog kinerja blog pun jadi optimal. Tsah ! Lalu memulainya bagaimana merawat blog. Nah awalnya kita harus tau dulu permasalahan yang ada pada blog kita. Cara taunya adalah dengan melakukan site audit blog. Dan pada kali ini aku mau bahas mengenai cara mengatasi redirect di blog, khususnya wordpress.

“Kenapa wordpress?” Karena aku cuma blog yang menggunakan wordpress. Sehingga aku merasa tidak pada kapasitasnya membahas mengenai blogspot karena tidak punya pengalaman di sana 🙂 . Yuk mulai aja !

Apa Redirect itu?

“Tak kenal maka tak sayang”

Pinjem dulu ya pepatah klasik ini hehe. Yuk kenalan dulu sama “Redirect” apa sih itu? Jadi sebenarnya redirect adalah teknik untuk mengarahkan pengunjung suatu blog dari suaru url ke url lainya. Contohnya seperti kita klik url www.abc.com namun redirect membawa kita ke www.xyz.com . Sebenarnya sebagai pengunjung blog ini tidak terlalu berpengaruh, karena tetap melihat halaman yang tidak error. Nah yang suka terjadi adalah redirect ini tidak dilakukan sehingga menyebabkan error redirect.

Redirect ada beberapa macam, namun pada sesi ini aku hanya akan membahas redirect 301 dan redirect 302 yang sering terjadi pada sebuah blog.

Redirect 301

Redirect 301 adalah kode yang menandakan pengalihan secara permanen ke halaman lain. Jenis kode ini adalah “moved permanently” . Dengan kode ini akan memastikan pembaca akan dialihkan ke url yang sesuai.

Contohnya bagaimana?
Mengambil contoh pada salah satu artikel di blog ini . Terdapat anchor text yang mengarah ke http://www.mamaschoice.id/ yang seharusnya adalah https://www.mamaschoice.id/. Yang menjadi perbedaan adalah HTTP dan HTTPS. Ketika pengunjung akses ke http://www.mamaschoice.id/ maka langsung di “moved permanently” ke https://www.mamaschoice.id/. Karena ada perubahan yang dilakukan oleh pihak Mama’s Choice

Redirect 302

Redirect 302 adalah kode yang menandakan pengalihan sementara ke halaman lain. Hal ini biasa dilakukan ketika ada restruksurisasi blog, sehingga ada url yang perlu dipindahkan sementara. Untuk redirect 302 sendiri ada 2 jenis yaitu : “found” dan “moved temporary”.

Contohnya bagaimana?
Mengambil contoh pada artikel di blog ini. Ada anchor text yang mengarah ke https://bebeclub.co.id/artikel/detail/bayi/kesehatan/mengatasi-cegukan-pada-bayi , namun di redirect ke home nya yaitu https://bebeclub.co.id/.

Mengapa Error Redirect Harus Diatasi?

“Kan gak ngaruh ke pengunjung, ngapain diselesaikan error redirect”

Awalnya aku sempat berpikiran seperti ini. Memang di pandangan pengunjung blog ini tidak masalah, tidak akan ada halaman error yang terlihat oleh pengunjung. Namun akan pengaruh kepada backend blog kita sendiri. Ga mau kan ranking blog yang kita bangun jadi terbuang sia-sia.

Selain itu dengan mengatasi error redirect ini bisa sekaligus memberitahukan ke mesin pencari bahwa URL lama sudah tidak digunakan lagi.

Cara Menemukan Redirect

Setelah mengetahui pengertian dan pengaruh dari error redirect. Pertanyaan selanjutnya bagaimana dapat menemukan error tersebut pada blog atau website? Ga mungkin kan harus cek halaman satu per satu, sedang blog kita terdiri dari puluhan bahkan ratusan halaman.

Jawabannya adalah dengan melakukan site audit blog menggunakan salah satu aplikasi yaitu Screaming Frog. Untuk dapat menggunakannya begini langkah-langkahnya :

Download Screaming Frog pada link https://www.screamingfrog.co.uk/seo-spider/ , setelah dapat file .exe lakukan instalasi
Buka aplikasi, pada bagian pengisian URL blog isi url yang akan diaudit.
Lakukan “Crawl” hingga selesai.

Dengan cara ini Screaming Frog akan menyajikan semua error yang pada pada alaman url tersebut tak terkecuali error redirect 301 dan 302.