Goes to DR. Hardiono Pusponegoro.SP. A K
Hari yang di nanti tiba.
Mengapa? Karena antrian ke DR Hardiono sangat-sangat butuh kesabaran 🙂 Jadwal beliau always penuh, sehingga ketika regiter tidak bisa langsung ditangani, melainkan harus menunggu selama 3 bulan.
3 Bulan bukan waktu yang sebentar bukan? Tapi begitulah harus ditunggu dan dijalani. Saat dapat telp dari para sesuster dari DR. Hardiono, disuruh datang untuk konsul, rasanya pengen jejingkrakan sendiri. Dan alhamdulillah lokasi prakteknya tidak jauh dari kantor aq di sunter.
Oke setelah di dalam di apain? Cuma diajak main 🙂
Di ajak main sembari berinteraksi. Namun di saat itu ( Ezio berkisar usia 29 bulan ) banyak pertanyaan maupun instruksi dari Dokter tersebut tidak terlaksana, sepertinya mungkin tidak mengerti, tapi pastinya knapa kami tidak tau krn Ezio nya sendiri belum bisa mengungkapkan perasaannya.
Dan alhamdulillah di kala itu Beliau tidak menyerah untuk mencoba terus agar Ezio tertarik untuk berkomunikasi. Diajak main mobil-mobilan dan juga menggambar.
Dari hasil penglihatan dan pengamatan DR. Hardiono, Ezio mengalami gangguan ASD Mild atau Autism spectrum disorder .
Dan tau donk perasaan saya ketika itu langsung “DEGGGGG”. Namun sepertinya DR. Hardiono bisa membaca ekspresi wajah saya. Seraya dia menerangkan bahwa ASD itu banyak level nya, dan untuk case Ezio ini mild, jadi tidak berat dapat diatasi dengan terapi.
Lalu dari tempat praktek ini, Ezio di rujuk ke tempat terapi milik DR. Hardiono bertempat di daerah Rawamangun untuk melakukan assasment pra terapi. Oh iya untuk tarif DR. Hardiono sendiri sekali konsultasi saat itu dikenakan Rp. 200.000, tarif ini hanya tarif konsultasi tidak termasuk Assament yang nanti akan dilakukan.
Bagaimana cerita di Klinik Anakku setelah observasi dilakukan?
Nantikan cerita selanjutnya ^_^
Satu Komentar
Siti aslikhah
Kalau mau baca cerita selanjutnya dimana bun trmksh?